Operasional penerbangan di Kalimantan terdampak karhutla
BNPB mengatakan sejumlah penerbangan dibatalkan dan ditunda akibat jarak pandang yang menyempit

Jakarta Raya
JAKARTA
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berdampak pada penerbangan di Kalimantan.
Menurut data yang dihimpun oleh BNPB, sebanyak setidaknya enam penerbangan telah dibatalkan dan belasan penerbangan ditunda pada 9-12 September 2019.
“Pembatalan dan penundaan itu akibat faktor jarak pandang yang menyempit,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo ketika dihubungi, Kamis.
Penerbangan dari Pangkalan Bun pada dibatalkan pada 11 hingga 12 September 2019. Sebelumnya, penerbangan menuju Pangkalan Bun dari Surabaya, Jakarta, Semarang, serta Palangkaraya juga sempat ditunda.
Empat penerbangan di Bandara Internasional Supadio Pontianak juga dibatalkan pada 9 September dan 10 September.
Sementara itu, penundaan penerbangan terjadi di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Kabupaten Kutai Barat, Bandara Juwata Tarakan, serta Bandara Beringin Muara Tewah Barito Utara pada 10 September.
Karhutla masih terjadi di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, serta Kalimantan Selatan hingga hari ini. BNPB mencatat terdapat 3.673 titik panas pada 24 jam terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas karhutla di Riau sejak Januari hingga awal September 2019 sudah lebih dari 30 ribu hektare.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.