Dunia

Menhan Ukraina sebut ada potensi agresi Rusia Januari depan

Sekitar 94.000 tentara Rusia dikerahkan di perbatasan Ukraina, kata menhan Ukraina

Ali Murat Alhas  | 04.12.2021 - Update : 06.12.2021
Menhan Ukraina sebut ada potensi agresi Rusia Januari depan Ilustrasi (Foto file - Anadolu Agency)

KYIV, Ukraina/STOCKHOLM

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov pada Jumat mengatakan bahwa Rusia dapat memicu eskalasi skala besar pada Januari depan.

Berbicara kepada anggota parlemen negara itu, Reznikov mengatakan bahwa sekitar 94.000 tentara Rusia dikerahkan di perbatasan Ukraina dan pasukan intelijen sedang mengerjakan semua skenario yang mungkin muncul.

Reznikov mengatakan analisis oleh dinas intelijen Ukraina menunjukkan akhir Januari sebagai waktu yang paling mungkin bagi Rusia untuk siap menghadapi eskalasi seperti itu.

Dia lebih lanjut mengungkapkan ini adalah skenario yang mungkin, meskipun tidak pasti, dan itu adalah tugas pasukan Ukraina untuk menggagalkannya.  

AS pada Kamis memperingatkan Rusia atas setiap agresi militer baru terhadap Ukraina dan mendesak Moskow untuk memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian Minsk.

"Kami sangat prihatin dengan bukti Rusia telah membuat rencana untuk agresi signifikan terhadap Ukraina," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada pertemuan ke-28 Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Stockholm, Swedia.

Protokol Minsk ditandatangani pada 2014 dan 2015 untuk menghentikan konflik yang sedang berlangsung antara kelompok separatis pro-Rusia dan pemerintah Kyiv.

Kesepakatan itu termasuk gencatan senjata di wilayah tersebut, pertukaran tahanan, dan memungkinkan pemerintah Kyiv untuk membuat amandemen konstitusi yang akan memberikan status khusus Donbas.

Separatis pro-Rusia, di sisi lain, seharusnya menarik senjata mereka di perbatasan Ukraina-Rusia.

Namun, implementasi perjanjian tersebut terhambat karena kedua belah pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata.

Ukraina saat ini menjadi salah satu dari enam Mitra Peningkatan Peluang NATO, bersama Australia, Finlandia, Georgia, Yordania, dan Swedia.

Rusia melihat masuknya Ukraina ke NATO sebagai ancaman bagi dirinya sendiri.

Krisis Rusia-Ukraina dimulai pada 2014 setelah empat tentara Ukraina tewas di wilayah Donbas oleh pasukan Rusia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın