GNA Libya tak lagi berpartisipasi di perundingan Jenewa
Kepala Dewan Tinggi Libya mengatakan keputusan itu diambil karena pasukan Khalifa Haftar yang berbasis di Libya Timur terus-menerus menyerang warga sipil
Libyan
Aydogan Kalabalik
TRIPOLI
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) tidak akan berpartisipasi lagi dalam perundingan yang dimediasi PBB di Jenewa.
Hal itu dikonfirmasi oleh Khalid al-Mishri, kepala Dewan Tinggi Libya, pada Sabtu.
Dia mengatakan pasukan Khalifa Haftar yang berbasis di Libya Timur terus-menerus menyerang warga sipil.
Pejabat senior itu juga mengecam PBB karena tidak membagikan rincian yang relevan mengenai perundingan, termasuk nama-nama peserta.
Kritik itu merujuk pada perundingan putaran kedua di Jenewa yang mempertemukan komisi militer gabungan yang mewakili pasukan GNA dan Haftar pada Selasa.
Kemudian, pada Rabu, GNA menarik diri dari meja perundingan setelah pasukan Haftar melancarkan serangan ke Pelabuhan Tripoli yang menyebabkan tiga warga sipil tewas dan lima lainnya luka-luka.
Komisi militer gabungan 5 + 5 dibentuk setelah Konferensi Berlin bulan lalu untuk menyepakati gencatan senjata permanen.
Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan Amerika Serikat, Turki, Rusia, Inggris, PBB, Aljazair, China, Mesir, Prancis, Jerman, Italia, Republik Kongo, UEA, Uni Afrika, Uni Eropa, dan Liga Arab.
Di bawah kesepakatan yang dicapai di Berlin, semua penandatangan berkomitmen untuk tidak ikut campur dalam perang saudara Libya, untuk mendukung gencatan senjata, menghormati embargo senjata, dan mendukung proses politik yang difasilitasi PBB.
Sejak lengser dan wafatnya Muammar Khaddafi pada 2011, dua kursi kekuasaan yang saling bersaing muncul di Libya, satu di Libya Timur dan satu lagi di Tripoli.
GNA diserang oleh pasukan Haftar sejak April lalu yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.
*Mahmoud Barakat turut melaporkan dari Ankara
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.