G7 kutuk serangan rudal Rusia di mal Ukraina, sebut sebagai 'kejahatan perang'
Pemimpin G7 mengeluarkan pernyataan tentang serangan terhadap pusat perbelanjaan di Kremenchuk, mengatakan mereka tidak akan beristirahat sampai Rusia mengakhiri perang

SCHLOSS ELMAU, Jerman
Para pemimpin negara G7 mengutuk serangan rudal Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di kota Kremenchuk, Ukraina, dengan menyebutnya sebagai "kejahatan perang".
Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya 10 tewas dan lebih dari 40 lainnya cedera setelah rudal Rusia menghantam sebuah pusat perbelanjaan dengan lebih dari 1.000 orang di dalamnya.
"Kami dengan sungguh-sungguh mengutuk serangan keji di sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk," kata pernyataan bersama G7 pada Senin malam.
"Kami bersatu dengan Ukraina dalam duka atas korban tak berdosa akibat serangan brutal ini. Serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang. Presiden Rusia (Vladimir) Putin dan mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban."
Para pemimpin G7 mengatakan mereka akan terus memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan dan militer ke Ukraina "selama yang dibutuhkan.
"Kami tidak akan berhenti sampai Rusia mengakhiri perangnya yang kejam dan tidak masuk akal terhadap Ukraina," tegas G7.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.