JAKARTA

Vietnam akan banyak mengekspor produk-produk pertanian di ke pasar Eropa di bawah perjanjian perdagangan bebas, lansir Vietnam News Agency.

Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam menyampaikan ekspor tersebut terdiri dari buah naga, kopi, kelapa, jeruk bali, dan markisa.

Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa dan Vietnam (EVFTA) akan menghapus tarif 86,5 persen ekspor makanan laut Vietnam dalam tiga tahun ke depan, 90,3 persen dalam lima tahun ke depan, dan sepenuhnya dalam tujuh tahun mendatang.

Dengan memanfaatkan tarif preferensial ini, eksportir Vietnam telah meningkatkan pengiriman makanan laut sekitar 10 persen sejak awal Agustus.

Uni Eropa (UE) adalah pasar terbesar untuk kopi Vietnam yang menyumbang 38 persen dari total ekspor.

Nilai rata-rata ekspor ke blok tersebut mencapai USD1,2 - USD 1,4 miliar setahun selama lima tahun terakhir atau setara dengan Rp20 triliun.

Kementerian mengatakan sektor pertanian Vietnam menjadi salah satu yang diuntungkan dari EVFTA karena pengurangan tarif akan meningkatkan ekspor ke pasar raksasa Eropa.

Võ Tân Thành, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Vietnam, mengatakan untuk memanfaatkan kesepakatan dagang ini, petani harus beralih dari budidaya tradisional ke budidaya berkelanjutan.

“Pemerintah juga harus meningkatkan manajemen keamanan pangan dan menarik lebih banyak investasi di bidang pertanian, terutama pengolahan pasca panen,” kata dia.

Menurut statistik UE, produk pertanian menyumbang 11,75 persen dari perdagangan antara Vietnam dan blok Eropa itu.