
Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Indonesia mengingatkan negara-negara ASEAN soal dampak kemunculan sektor-sektor yang sarat teknologi tinggi terhadap isu pengangguran, Jumat, dalam Pertemuan Menteri-Menteri Ekonomi ASEAN ke-24 di Singapura.
Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengatakan isu ini masih menjadi tantangan sebagian besar negara ASEAN. Oleh karena itu ASEAN harus melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi revolusi industri keempat, di antaranya produksi yang menekankan kemampuan artificial intelligence.
“Harus dilihat kesiapan anggota ASEAN, baik per negara maupun secara regional,” ujar Menteri Enggar, Jumat.
Aspek penting yang harus dikaji, ujar Menteri Enggar, adalah kinerja dari sisi sosial dan ekonomi untuk sektor inovasi dan teknologi. Kemudian human capital, regulasi, infrastruktur dan konektivitas, serta pertumbuhan yang berkesinambungan.
“Negara ASEAN berharap integrasi ekonomi negara anggota dalam menghadapi tantangan ekonomi global,” ujar Menteri Enggar.
Menurut Menteri Enggar, saat ini Indonesia sedang melakukan penguatan ekonomi dalam negeri, termasuk melalui peningkatan konektivitas antarwilayah dan pengembangan infrastruktur untuk memperlancar arus distribusi barang.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartanti menyebutkan, negara-negara emerging country tidak perlu mengejar tren revolusi 4.0.
Negara seperti ini, menurut Enny, seharusnya fokus mengembangkan industri sesuai dengan potensi yang dimiliki, tidak terlalu mengejar ambisi pada sektor teknologi digital.
Sektor yang perlu dikembangkan, kata Enny, misalnya kelautan dan perikanan, produksi karet dan turunannya, kerajinan rotan dan pariwisata.
Indonesia, kata Enny, masih menghadapi persoalan kemampuan tenaga kerja. Hampir 60 persen tenaga kerja di Indonesia masih berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke bawah.
“Banyak sekali industri-industri kreatif di berbagai pelosok daerah. Itu semua bisa lebih dikembangkan," ungkap Enny.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.