Dunia

Ivan Duque dilantik sebagai presiden Kolombia

Duque akan menjabat hingga 2022

Dandy Koswaraputra  | 08.08.2018 - Update : 08.08.2018
Ivan Duque dilantik sebagai presiden Kolombia Ratusan orang menggelar demonstrasi, yang diselenggarakan oleh partai oposisi Kolombia, menentang pelantikan presiden Ivan Duque di Bogota, Kolombia pada 07 Agustus 2018. ( Santiago Serna Duque - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Susana Noguera

BOGOTA, Kolombia

Presiden baru Kolombia, yang dilantik pada hari Selasa, menghadapi banyak tantangan, termasuk ekonomi dan kesepakatan damai yang kontroversial.

Dalam pidato pengukuhannya, Ivan Duque meminta warga Kolombia untuk memperkuat persatuan dan keadilan.

Pada saat yang sama, dia mengatakan dia ingin membuat beberapa perubahan pada perjanjian damai yang ditandatangani oleh presiden sebelumnya Juan Manuel Santos dan mantan gerilyawan FARC (Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia).

Duque berasal dari partai sayap kanan Centro Democratico yang menentang beberapa bagian dari perjanjian damai.

Sebagai presiden baru, dia mengumumkan akan mengambil inisiatif legislatif di Kongres agar perdagangan narkoba dan penculikan tidak dapat dianggap sebagai kejahatan politik sehingga tidak dapat memperoleh manfaat celah hukum transisional diciptakan dengan perjanjian damai.

"Saatnya untuk mencegah kelompok-kelompok bersenjata ilegal yang menculik dan memperdagangkan obat bius dengan dalih ideologis,” kata dia.

Selama pidatonya, dia juga berjanji untuk mempromosikan dan memperkuat reintegrasi mantan gerilyawan FARC.

"Saya percaya pada demobilisasi, perlucutan senjata, dan reintegrasi basis gerilya. Banyak dari mereka yang direkrut paksa atau dipisahkan dari lingkungan mereka."

Duque juga mengumumkan bahwa dia akan memperkuat beberapa kebijakan dari pemerintah sebelumnya yang berfokus pada pemecahan masalah produksi narkoba dan perdagangan di Kolombia.

"Kami akan efektif dalam pemberantasan dan penggantian tanaman ilegal dengan partisipasi masyarakat, dalam pelaksanaan proyek-proyek produktif dan dalam memutus rantai logistik dan pasokan struktur perdagangan narkoba," tambahnya.

Duque juga mengatakan dia akan mengevaluasi proses perdamaian yang dilakukan dengan gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) selama 30 hari pertama pemerintahannya.

"Saya ingin menjelaskan bahwa proses yang kredibel harus didasarkan pada penghentian total tindakan kriminal, dengan pengawasan internasional yang ketat dan tenggat waktu yang ditetapkan. Kami ingin bergerak maju, tetapi orang-orang Kolombia tidak akan mentolerir kekerasan yang dilegitimasi sebagai alat tekanan terhadap Negara, ”kata dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın