Politik, Dunia

Iran ingatkan AS untuk tak intervensi kapal tankernya

Iran memperingatkan jika AS melakukan intervensi terhadap kapal tanker negaranya yang dibebaskan oleh Gibraltar, maka akan ada konsekuensi yang buruk

Muhammad Abdullah Azzam  | 19.08.2019 - Update : 20.08.2019
Iran ingatkan AS untuk tak intervensi kapal tankernya Ilustrasi: Bendera Iran. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Ahmet Dursun

ANKARA

Iran memperingatkan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk tidak melakukan intervensi di perairan internasional terhadap kapal tanker minyak milik negaranya yang dibebaskan setelah 45 hari ditahan oleh Pemerintah Otonomi Gibraltar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Musawi mengadakan konferensi pers di ibu kota Teheran terkait keputusan Mahkamah Agung Gibraltar yang mengizinkan kapal tanker minyak "Adrian Darya-1" Iran untuk meninggalkan negara itu tadi malam.

Musawi mengecam keputusan pengadilan AS yang mengizinkan penangkapan kapal tanker Iran tersebut.

Iran memberikan peringatan kepada AS untuk tidak menahan kapal tanker negaranya di perairan internasional.

"Kami sudah memperingatkan melalui jalur resmi, terutama Kedutaan Besar AS di Swiss. Upaya semacam itu (penangkapan kapal tanker) akan membahayakan keamanan navigasi di laut lepas," ungkap Musawi.

Jika AS melakukan intervensi terhadap kapal tanker itu, akan ada konsekuensi yang buruk, tegas Musawi.

Musawi menanggapi pertanyaan apakah kapal tanker minyak Inggris, Steno Impero, yang ditahan di Selat Hormuz pada 19 Juli oleh Iran karena dianggap tak mematuhi aturan maritim internasional.

"Kita harus menunggu keputusan pengadilan untuk menyelidiki pelanggaran kapal tanker yang dimaksud," jawab dia.

Kapal tanker minyak Iran yang disita pada awal Juli di Gibraltar telah meninggalkan negara itu sejak Minggu malam.

Pemerintah koloni Britania Raya di Spanyol selatan itu menolak permintaan Departemen Kehakiman AS untuk memulai prosedur hukum baru terkait penyitaan kapal tanker itu.

Pada 4 Juli, Gibraltar telah menahan tanker Grace 1 Iran dengan klaim bahwa kapal itu tengah mengirimkan minyak mentah ke Suriah, yang artinya melanggar sanksi Uni Eropa. 

Uni Eropa mengambil keputusan sanksi terhadap Suriah pada akhir 2011 dan juga memperpanjang sanksi terhadap negara tersebut termasuk embargo minyak hingga 1 Juni 2020 mendatang.

Sebagai tanggapan, Iran juga menyita sebuah kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz. 

Sejak itu, ketegangan meningkat di wilayah tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın