Politik, Dunia, Budaya

Pakar: Israel ingin hancurkan identitas penduduk asli Palestina, seperti penjajah lainnya

Israel menginginkan pemusnahan identitas etnik lokal, namun perlawanan Palestina menghalangi pelaksanaan , kata pakar

Halil Ibrahim Medet  | 31.07.2024 - Update : 05.08.2024
Pakar: Israel ingin hancurkan identitas penduduk asli Palestina, seperti penjajah lainnya

ISTANBUL

Secara historis kolonialisme pemukim Yahudi di tanah Palestina menunjukkan pola kekerasan rasis dan nasionalisme, dan Israel sedang berusaha menghapus identitas masyarakat adat Palestina dengan tujuan yang sama, menurut seorang pakar.

Berbicara kepada kantor berita Anadolu, Dr. Yannick Giovanni Marshall peneliti kasus kolonialisme dan supremasi kulit putih, menyoroti bahwa kolonialisme pemukim memiliki pola dan praktik yang sangat mirip di mana pun.

Kolonialisme pemukim nampak di Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, atau Israel. Dalam semua hal ini, Anda dapat melihat pola kekerasan rasis yang sama, ketakutan terhadap masyarakat adat, nasionalisme yang kuat, gagasan untuk membangun tempat hanya untuk diri mereka sendiri, dan merancang undang-undang untuk mencapai tujuan tersebut, kata Marshall.

Marshall menggarisbawahi bahwa di mana pun ada kolonialisme pemukim, pasti ada tujuan untuk menghilangkan semua elemen masyarakat adat.

Marshall mengatakan penghapusan artefak adat, rumah adat, dan akhirnya bahasa lokal, dan pada akhirnya masyarakat adat itu sendiri, adalah bagian dari tujuan ini.

'Selama masih ada perlawanan Palestina, proyek kolonial tidak dapat dilakukan'

Marshall menjelaskan bagaimana kolonialisme pemukim menerapkan strategi menghapus seluruh jejak masyarakat adat untuk membangun narasi baru atas tanah tersebut dan memberikan ruang bagi pemukim kulit putih.

Dia menekankan bahwa identitas yang diperlukan untuk “ras murni” atau identitas Zionis-Yahudi hanya dapat dibangun di atas tanah setelah ingatan masyarakat adat dihapuskan.

Marshall mencatat bahwa Israel menyediakan dana yang signifikan untuk penggalian arkeologi dengan tujuan untuk membuktikan bahwa tidak pernah ada tempat bernama Palestina dalam sejarah dan menunjukkan bahwa Palestina adalah penemuan modern melalui penelitian tersebut.

Tujuan dari pekerjaan arkeologi ini (yang dilakukan oleh Israel) adalah untuk menghilangkan penduduk asli dan mengganti mereka dengan bendera Israel, ujar Marshall.

“Penghapusan ini berarti menghapus kemungkinan penyebutan nama lain. Sama seperti Amerika, Israel punya impian Amerikanisasi, tapi selama masih ada perlawanan Palestina, maka impian itu tidak akan terwujud,” imbuh dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın