Regional

Pemberontak culik 31 penumpang usai serang bus di Rakhine

Para sandera sebagian besar petugas pemadam kebakaran dan pekerja konstruksi yang sedang tidak bertugas

Pizaro Gozali İdrus  | 14.10.2019 - Update : 15.10.2019
Pemberontak culik 31 penumpang usai serang bus di Rakhine Ilustrasi: Kelompok bersenjata. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Pemberontak etnis Rakhine, yang melakukan penyamaran, menyerbu bus di pedesaan Myanmar dan menyandera 31 penumpang, lansir Channel News Asia, pada Minggu.

Para sandera sebagian besar petugas pemadam kebakaran dan pekerja konstruksi yang sedang tidak bertugas.

Global New Light of Myanmar, media yang dikelola pemerintah, mengatakan bus tengah melaju ke ibukota negara bagian Rakhine, Sittwe saat dihentikan.

Bus tersebut dihentikan seorang pria yang mengenakan pakaian sipil sebelum 18 pemberontak dengan pakaian olahraga muncul dari hutan dan memerintahkan penumpang untuk pergi di bawah todongan senjata.

"Kami masih mengikuti mereka," kata Kolonel Win Zaw Oo.

Kolonel Win Zaw Oo menduga pemberontak salah mengira petugas pemadam kebakaran adalah anggota angkatan bersenjata.

Tentara Arakan, yang memperjuangkan otonomi bagi etnis Budha Rakhine, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Tentara Myanmar telah mengerahkan ribuan tentara ke wilayah Rakhine untuk menghancurkan para pemberontak.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan militer Myanmar telah menculik warga sipil dan menyiksa tahanan, tetapi tentara menyebut pemboman di pinggir jalan dan penculikan dilakukan kelompok pemberontak.

Negara bagian Rakhine juga merupakan lokasi genosida pada Agustus 2017 yang mendorong 740.000 Muslim Rohingya ke Bangladesh.

Misi pencari fakta PBB dalam laporan bulan lalu mengingatkan sekitar 600.000 orang Rohingya yang tersisa di Myanmar masih menghadapi "risiko serius genosida".

Wilayah yang berada di Teluk Benggala itu berada di bawah kendali militer dan sulit diakses media dan pemantau hak asasi manusia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.