Dunia

Indonesia antisipasi penyebaran H1N1

Flu Babi yang menjangkit di Myanmar berbeda dengan penyakit flu yang pernah menjangkit di Indonesia

31.07.2017 - Update : 31.07.2017
Indonesia antisipasi penyebaran H1N1 FOTO FILE

Regional

Muhammad Latief 

DEPOK

Pemerintah mewaspadai masuknya flu babi ke wilayah Indonesia. Jika penyakit ini masuk, pemerintah segera mengumumkan keadaaan luar biasa (KLB) karena sudah terjadi persebaran antar-benua. 

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, flu H1N1 atau Flu Babi  yang menjangkit di Myanmar berbeda dengan penyakit flu yang pernah menjangkit di Indonesia. Pada intinya, penyakit tersebut adalah inveksi virus flu namun dengan tipe H1N1. 

“Betul, Myanmar dekat dengan kita. Makanya jangan sampai masuk. Jika masuk itu sudah KLB, persebaran antar-benua,” ujarnya usai memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, kemarin. 

Di Myanmar, dilaporkan sedikitnya 10 orang meningggal dunia akibat serangan flu ini. Hingga Minggu, 51 orang dirawat di rumah sakit Kota Yangon karena positif H1N1. Negara ini bahkan menunda penyelenggaraan sebuah festival untuk menghormati 37 roh alam dalam tradisi ajaran agama Budha. Festival ditunda untuk mencegah penyebaran wabah. 

Penyakit H1N1 atau flu babi adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang organ tubuh terutama paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A, jenis H1N1. Agen utama virus ini adalah binatang khususnya babi tetapi binatang lain seperti kera, kelelawar serta binatang berdarah panas lainnya perlu diwaspadai.

Gejala penyakit ini hampir sama dengan influenza biasa dan atau flu burung yaitu ditandai dengan demam di atas 39o C, batuk, pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, nafas cepat. Kementerian Kesehatan pernah mengeluarkan data pada 2009, ada 662 orang warga Indonesia yang positif terinveksi penyakit ini. Dua orang di antaranya meninggal dunia. 

‘Kita antisipasi jangan sampai masuk ke Indonesia,” tegas Nila.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın