
Jakarta Raya
JAKARTA
Bank Indonesia mengumumkan jumlah likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat 12,1 persen (yoy) pada Maret 2020 menjadi Rp6.440,5 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 7,9 persen (yoy).
“Akselerasi pertumbuhan M2 disebabkan oleh peningkatan seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham,” ujar Onny dalam keterangan resmi, Kamis.
Dia menambahkan jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) pada Maret sebesar Rp1.648,7 triliun, atau tumbuh 15,4 persen ((yoy).
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan pada Februari lalu yang sebesar 8,6 persen (yoy) yang disebabkan oleh pertumbuhan giro rupiah pada Maret yang mencapai 22 persen (yoy)
Sementara itu, jumlah uang kuasi pada Maret sebesar Rp4.763,6 triliun yang mengalami peningkatan pertumbuhan dari 7,5 persen (yoy) pada Februari 2020 menjadi 10,8 persen (yoy).
Kemudian, jumlah surat berharga selain saham pada Maret sebesar Rp28,2 triliun yang tumbuh 44,6 persen (yoy)), atau meningkat dari pertumbuhan pada Februari yang sebesar 34,7 persen (yoy).
“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada Maret 2020 disebabkan oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih, ekspansi operasi keuangan pemerintah, dan realisasi kredit,” jelas Onny.
Dia menjelaskan jumlah aktiva luar negeri bersih sebesar Rp1.671 triliun atau tumbuh 13,9 persen (yoy) pada Maret, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2020 yang sebesar 9,9 persen (yoy).
Selanjutnya, jumlah tagihan bersih kepada pemerintah pusat pada Maret yang sebesar Rp487,7 triliun meningkat 14,5 persen (yoy), atau lebih baik dari pertumbuhan pada Februari yang sebesar 11,9 persen (yoy).
Selain itu, jumlah penyaluran kredit pada Maret 2020 yang sebesar Rp5.703,4 triliun meningkat sebesar 7,2 persen (yoy) lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,5 persen (yoy).
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.