Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Perusahaan minyak dan gas negara PT Pertamina resmi menjadi pengelola Blok Sanga Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menggantikan perusahaan asal Amerika Serikat Virginia Indonesia Co (VICO).
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan kontrak dengan VICO berakhir, Senin lalu dan langsung diberikan pada Pertamina sebagai bagian upaya meningkatkan ketahanan energi nasional.
“Seluruh persiapan alih kelola yang sudah disiapkan dalam waktu singkat ini, diharapkan menjadi tantangan bagi Pertamina untuk menjaga kontinuitas operasional WK Sanga Sanga, sehingga bisa menambah kontribusi produksi migas bagi negara, “kata Amien dalam keterangan pers, Rabu.
Blok Sanga Sanga akan dikelola oleh cucu perusahaan Pertamina yakni Pertamina Hulu Sanga Sanga. Komitmen pasti investasi Pertamina selama 3 tahun pertama sebesar USD237 juta.
Berdasarkan data SKK Migas pada akhir Juli 2018, wilayah kerja (WK) Sanga Sanga menghasilkan produksi minyak-kondensat sebesar 10.753 Barel Oil Per Day (BOPD) dan gas 80.7 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Proses peresmian serah terima alih kelola ini diawali dengan penyerahan kembali pengelolaan WK Mahakam dari VICO Indonesia kepada Amien Sunaryadi, untuk selanjutnya diserahkan kepada PT Pertamina (Persero) yang diwakili oleh SVP Upstream Strategic Planning Portfolio & Evaluation Meidawati.
WK Sanga Sanga, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, merupakan salah satu dari 8 WK terminasi yang diserahkan pengelolaannya dari pemerintah kepada Pertamina, pada 20 April 2018.
SVP Upstream Strategic Planning, Portfolio & Evaluation Pertamina Hulu, Meidawati menyatakan Blok Sanga Sanga masih berpotensi digarap dengan tetap mempertahankan produksi, mengembangkan teknologi dan mencari cadangan baru.
Dalam pengoperasiannya, WK Sanga Sanga akan diintegrasikan lapangan Pertamina di sekitarnya seperti di Pertamina EP dan Blok Mahakam, sehingga bisa lebih efisien baik dalam menggunakan fasilitas dan biaya.
Blok Sanga Sanga diperkirakan masih memiliki estimasi kumulatif produksi sebesar 258 juta barel setara minyak (MMBOE). Pemerintah berharap Pertamina bisa menahan laju penurunan produksi dan telah menganggarkan investasi untuk melalukan pengeboran dua sumur pada 2018 dan 29 sumur pada 2019.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
