Politik, Dunia

Tokoh Bisnis Rusia Usul Aset Beku Barat Dipakai Bangun Gaza

Alexander Shokhin mengatakan telah meminta utusan presiden Rusia untuk penyelesaian konflik Ukraina, Kirill Dmitriyev, agar menyampaikan gagasan itu kepada pihak AS

Elena Teslova  | 23.12.2025 - Update : 23.12.2025
Tokoh Bisnis Rusia Usul Aset Beku Barat Dipakai Bangun Gaza

MOSKOW

Seorang tokoh bisnis senior Rusia mengusulkan agar aset Rusia yang dibekukan negara-negara Barat digunakan untuk mendanai rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat perang.

Usulan tersebut disampaikan Ketua Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia (Russian Union of Industrialists and Entrepreneurs/RSPP) Alexander Shokhin dalam konferensi pers di Moskow, Selasa (23/12).

Shokhin mengatakan telah meminta utusan presiden Rusia untuk penyelesaian konflik Ukraina, Kirill Dmitriyev, agar menyampaikan gagasan itu kepada pihak Amerika Serikat.

Menurut Shokhin, ide pemanfaatan aset Rusia yang dibekukan akibat sanksi Barat tersebut telah ia sampaikan sejak beberapa waktu lalu.

Ia mengaku bahkan secara langsung meminta agar proposal tersebut diteruskan kepada utusan Presiden AS, Steve Witkoff.

Dana-dana yang dibekukan itu, kata Shokhin, dapat dialokasikan untuk mendukung pembangunan kembali Gaza yang mengalami kerusakan luas akibat konflik bersenjata.

Ia mengakui bahwa keuntungan dari investasi semacam itu baru akan terlihat dalam jangka panjang.

Namun, menurutnya, penggunaan aset tersebut akan jauh lebih bermanfaat dibandingkan membiarkannya hilang atau tidak dimanfaatkan sama sekali.

“Lebih baik dana itu digunakan daripada hilang begitu saja,” ujar Shokhin, seraya menambahkan bahwa proyek rekonstruksi Gaza berpotensi menjadi inisiatif global dan internasional.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel di Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan hampir 71.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 171.000 orang lainnya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın