Presiden Irlandia soroti perang di Palestina, Ukraina, dan Sudan dalam Pesan Natal
Presiden Irlandia Connolly mengatakan pikirannya tertuju pada jutaan orang yang mengalami dampak krisis yang saling terkait, mulai dari perubahan iklim hingga perang dan konflik bersenjata
LONDON
Presiden Irlandia menyoroti penderitaan warga Palestina, Ukraina, dan Sudan akibat perang yang berkepanjangan dalam pesan Natal tahunannya, seraya menyampaikan solidaritas kepada jutaan orang di dunia yang terdampak konflik dan pengungsian.
Dalam pesan Natal pertamanya sebagai presiden yang disampaikan pada Senin (22/12) dalam bahasa Irlandia dan Inggris, Catherine Connolly mengatakan pikirannya tertuju pada jutaan orang yang mengalami dampak krisis yang saling terkait, mulai dari perubahan iklim hingga perang dan konflik bersenjata.
“Kami menyertakan dalam pikiran kami jutaan orang di seluruh dunia yang menanggung dampak menghancurkan dari krisis perubahan iklim, perang, konflik, dan pengungsian, serta banyak keluarga yang pada Natal ini harus menghadapi rasa takut, ketidakpastian, atau kehilangan yang mendalam,” ujar Connolly.
Ia secara khusus menyebut rakyat Palestina, Ukraina, dan Sudan sebagai kelompok yang paling terdampak konflik. Menurut Connolly, sejarah Irlandia yang diwarnai oleh emigrasi paksa dan kehilangan memberikan pemahaman mendalam tentang realitas pahit akibat perampasan, kelaparan, dan perang.
Connolly juga menyampaikan empatinya kepada mereka yang kehilangan anggota keluarga, mereka yang tengah berjuang tanpa tempat tinggal, yang sedang sakit, serta mereka yang merasa sendirian dan terasing.
Selain itu, ia menyampaikan penghargaan kepada anggota Angkatan Pertahanan Irlandia yang bertugas di luar negeri selama Natal, jauh dari keluarga mereka, untuk menjaga perdamaian dan melindungi kelompok rentan di berbagai wilayah dunia.
Pesan tersebut disampaikan di tengah situasi konflik global yang masih berlangsung. Israel dilaporkan terus melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober, setelah lebih dari 71.000 warga Palestina tewas di Gaza dalam kurun dua tahun terakhir.
Di Sudan, perang saudara antara militer dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces masih berlanjut dan memicu salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Sementara itu, upaya internasional untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, yang dimulai sejak Februari 2022, juga terus dilakukan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
