YERUSALEM

Pemerintah Israel pada Rabu memanggil Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk, untuk memberikan teguran setelah utusan Ukraina itu mengkritik pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut laporan media Israel.

Channel 7 melaporkan bahwa pemanggilan itu dilakukan menyusul wawancara Korniychuk dengan harian Yedioth Ahronoth, di mana ia menilai pernyataan Netanyahu tentang pembicaraannya dengan Putin sebagai hal yang patut disorot.

Menurut laporan tersebut, Yuval Fuchs, wakil direktur jenderal urusan Eurasia di Kementerian Luar Negeri Israel, menyampaikan bahwa komentar sang duta besar “sepenuhnya tidak dapat diterima dan menyimpang dari protokol diplomatik.”

Fuchs menambahkan bahwa pernyataan Korniychuk mengabaikan posisi Israel sejak pecahnya perang di Ukraina—posisi yang, menurutnya, tercermin antara lain dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar ke Kyiv tahun ini serta pola pemungutan suara Israel di PBB.

Dalam pernyataan yang dikutip Channel 7, Kementerian Luar Negeri Israel menuturkan bahwa Fuchs berharap komentar duta besar Ukraina ke depan dapat selaras dengan keinginan kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama.

Pemanggilan ini terjadi setelah Netanyahu pada Senin menyampaikan kepada Knesset bahwa ia memiliki “hubungan pribadi” dengan Putin dan rutin berbicara dengannya demi menjaga “kepentingan vital” Israel, termasuk keamanan perbatasan utara.

Sehari kemudian, Korniychuk menanggapi pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa ia “terkejut dengan komentar Netanyahu, terutama mengingat apa yang dialami Israel pada 7 Oktober. Seseorang harus berpihak pada sisi sejarah yang benar dan bermoral,” ujarnya.