Norwegia tolak tangguhkan keanggotaan Turki di NATO
PM Norwegia Erna Solberg juga menyatakan keprihatinannya atas operasi antiteror yang sedang berlangsung di Suriah

Berlin
Ayhan Şimşek
BERLIN
Norwegia menolak desakan untuk menangguhkan keanggotaan Turki di NATO, meskipun negara itu mengecam operasi antiteror Turki di utara Suriah.
"Saya pikir aliansi ini akan lebih baik dengan kehadiran Turki," kata Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dalam konferensi pers gabungan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin.
"Sangat penting untuk melibatkan mereka ke dalam keluarga kita, ke dalam ruang-ruang diskusi. Saya pikir lebih mudah untuk bekerja dengan mereka seperti itu," tambah dia.
Pada kesempatan yang sama, Solberg menyatakan keprihatinannya atas operasi militer yang sedang berlangsung.
Dia pun mendesak Ankara untuk menghentikan operasi tersebut.
Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dari unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.
Turki memandang kelompok teroris PKK dan cabangnya, YPG/PYD, sebagai ancaman terbesar bagi masa depan Suriah, yang membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK -yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa- bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.