Ankara
Said Ibicioglu
TRIPOLI, Libya
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang diakui PBB menuding Uni Emirat Arab (UEA) mendukung kudeta terhadap pemerintah yang sah.
GNA telah mengajukan surat pengaduan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) karena tindakan UEA yang melanggar keputusan sebelumnya.
Dalam sebuah pernyataan, GNA mengecam UEA karena menjadikan ibu kotanya, Abu Dhabi, sebagai platform media yang menargetkan GNA.
Mereka juga menekankan bahwa UEA bertanggung jawab terhadap serangan ke Tripoli.
Pada 27 Agustus, Fawzi Buharara, mantan jenderal pasukan Khalifa Haftar, mengakui bahwa UEA membantu pasukannya selama serangan ke selatan Tripoli.
Pada April, pasukan yang loyal kepada Jenderal Khalifa Haftar melancarkan serangan untuk merebut Tripoli dari pasukan GNA.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bentrokan antara kedua pihak telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan sekitar 5.500 lainnya luka-luka.
Libya masih dilanda gejolak sejak 2011, ketika Muammar Khaddafi digulingkan dan tewas dalam pemberontakan yang didukung NATO setelah empat dekade berkuasa.
Sejak itu, muncul dua poros kekuasaan yang saling bersaing di negara kaya minyak itu, satu di Libya timur, dan satu lagi yang berbasis di Tripoli.