Dunia

AS mendukung Turki setelah serangan mematikan rezim Suriah

AS sampaikan duka cita kepada Turki, memberikan dukungan penuh 'tindakan pertahanan diri' Turki

Umar Idrıs  | 04.02.2020 - Update : 04.02.2020
AS mendukung Turki setelah serangan mematikan rezim Suriah Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Washington DC

Michael Hernandez

WASHINGTON 

Amerika Serikat menyampaikan solidaritas kepada Turki setelah rezim Assad, Suriah, menyerang belasan tentara Turki dan melukai beberapa diantaranya.

"Kami mendukung sekutu NATO kami, Turki, melawan tindakan-tindakan ini, menyampaikan duka cita kepada pemerintah Turki atas kematian rakyat mereka, dan sepenuhnya mendukung tindakan pertahanan diri Turki yang dibenarkan sebagai tanggapan atas serangan tersebut," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri kepada Anadolu Agency, yang meminta identitasnya tidak disebutkan.

"Kami sedang berkonsultasi dengan pemerintah Turki tentang masalah ini," tambahnya.

Serangan mematikan di provinsi barat laut Suriah, Idlib, membunuh tujuh tentara Turki dan satu kontraktor sipil yang bekerja dengan militer Turki. Tiga belas orang lainnya terluka tetapi dalam kondisi baik, menurut Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

Sebagai balasan, Turki menyerang lebih dari 50 target dan menewaskan 76 tentara Suriah, kata Akar.

Idlib telah menjadi tempat bagi kubu oposisi dan kelompok bersenjata anti-pemerintah sejak perang saudara pecah.

Namun saat ini tempat itu juga adalah rumah bagi sekitar empat juta warga sipil, termasuk ratusan ribu pengungsi dalam beberapa tahun terakhir oleh pasukan rezim dari seluruh negara yang lelah perang.

Pada September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang. Namun rezim Suriah dan sekutunya, secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata, meluncurkan serangan yang sering dilakukan di dalam zona dan membunuh setidaknya 1.300 warga sipil sejak perjanjian.

"Tindakan destabilisasi Rusia, rezim Iran, Hizbullah dan rezim Assad menghalangi pembentukan gencatan senjata nasional di Suriah seperti yang disebut dalam UNSCR 2254 dan kembalinya secara aman ratusan ribu pengungsi di Suriah utara ke rumah mereka," kata juru bicara itu, merujuk pada resolusi Dewan Keamanan PBB 2015 yang menyerukan gencatan senjata di Suriah dan penyelesaian konflik secara politik.

"Amerika Serikat akan melakukan semua kekuatannya untuk memblokir reintegrasi rezim Assad ke dalam komunitas internasional sampai negara itu mematuhi semua ketentuan UNSCR 2254, termasuk gencatan senjata nasional yang memasukkan Idlib," tambahnya.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.