Dunia, Budaya

Protes mahasiswa pro-Palestina yang dimulai di AS menyebar ke seluruh dunia

Mahasiswa di seluruh dunia menggelar aksi solidaritas dukung Palestina di kampus untuk mendukung aksi yang dimulai di Universitas Columbia, AS

Aynur Şeyma Asan, Irmak Akcan, Murat Özgür Güvendik  | 10.05.2024 - Update : 16.05.2024
Protes mahasiswa pro-Palestina yang dimulai di AS menyebar ke seluruh dunia

ANKARA

Aksi para mahasiswa menggelar demonstrasi untuk mendukung Palestina, yang dimulai di Universitas Columbia di Amerika Serikat (AS) pada pertengahan April telah menyebar ke seluruh dunia, dan terus berlanjut meski ada tekanan dari polisi.

Lebih dari 2.500 orang telah ditahan sejauh ini dalam protes di banyak universitas di AS, dimana polisi melakukan penangkapan atas permintaan pemerintah.

Kini ribuan mahasiswa di seluruh dunia berkumpul di kampus mereka untuk mendukung demonstrasi yang dimulai di Universitas Columbia untuk memprotes agresi Israel ke Gaza.

Demonstrasi masih terus berlanjut, terutama di universitas-universitas di negara-negara Eropa, di tengah tekanan dan perlakuan keras dari polisi.

Para pengunjuk rasa hadapi tuntutan di negara bagian Ohio, AS

Jaksa Agung Ohio Dave Yost merekomendasikan agar otoritas perguruan tinggi di Ohio memperingatkan mahasiswa yang berpartisipasi dalam demonstrasi tentang tuduhan melakukan kejahatan.

Yost mengingatkan sesuai undang-undang yang dibuat untuk mencegah aktivitas organisasi rasis Ku Klux Klan (KKK), warga yang menyembunyikan wajah dan berkumpul bisa dipidana pidana berat.

Dukungan anggota Kongres AS kepada mahasiswa yang ditahan polisi

Anggota Kongres AS Rashida Tlaib dan Cori Bush menerima perwakilan mahasiswa Universitas George Washington yang mendirikan tenda solidaritas Palestina dan telah dibubarkan oleh polisi.

Anggota Kongres AS menekankan bahwa hak kebebasan berekspresi mahasiswa dirampas dalam rangka membungkam kritik terhadap Israel.

Tlaib menggambarkan para mahasiswa yang dibubarkan oleh polisi Washington pada 03.30 malam adalah orang-orang yang menggelar aksi protes secara damai untuk menyampaikan hak kebebasan berekspresi mereka.

"Situasi ini merupakan upaya untuk menekan hak konstitusional atas kebebasan berekspresi mahasiswa yang ingin memprotes keterlibatan universitas dalam genosida yang dilakukan pemerintah Israel terhadap warga Palestina," kata Tlaib.

Universitas Pennsylvania

Menurut media lokal, demonstrasi mendukung Palestina terus berlanjut di Perkemahan Solidaritas Gaza yang didirikan di dekat College Green, pusat kampus Universitas Pennsylvania di negara bagian Philadelphia, AS.

Para pengunjuk rasa memperluas area kamp dan berbaris, meneriakkan slogan-slogan untuk mendesak pemutusan investasi dan hubungan dengan Israel.

Setelah polisi turun tangan, para demonstran berhenti meneriakkan slogan-slogan dan menonton film Palestina di kampus.

Inggris

Mahasiswa Universitas Oxford yang memprotes serangan Israel meninggalkan kamp yang mereka dirikan dan mengadakan pawai selama satu jam di depan Teater Sheldonian untuk mendukung Palestina.

Berbicara kepada harian Telegraph, Kendall Gardner, salah satu mahasiswa peserta demonstrasi, mengatakan, "Sebagai seorang Yahudi yang membela kebebasan semua orang, slogan-slogan yang digunakan oleh para mahasiswa memberikan saya harapan. Slogan-slogan ini mencerminkan keinginan kami untuk dunia yang lebih baik di mana tidak ada seorang pun yang hidup di bawah pendudukan atau apartheid."

Setidaknya 303 dosen dan staf Universitas Oxford menandatangani pernyataan mendukung kamp yang didirikan untuk mendukung Palestina itu.

Wakil Rektor Universitas Cambridge Deborah Prentice mengumumkan bahwa perkemahan solidaritas Palestina yang didirikan di King's College tidak akan dibubarkan dan universitas bertekad untuk mendukung hak-hak masyarakat atas kebebasan berekspresi dan melakukan protes.

Austria

Polisi melakukan intervensi terhadap aksi mendukung Palestina yang berlangsung selama tiga hari di Universitas Wina di Austria.

Aksi damai yang dilakukan mahasiswa dengan mendirikan tenda di Kampus Altes AKH ini berhasil dibubarkan melalui penggerebekan polisi pada malam hari dan tiga orang pengunjuk rasa ditahan.

Belanda

Polisi melakukan intervensi keras terhadap protes yang digelar di universitas Amsterdam dan Utrecht di Belanda.

Polisi turun tangan terhadap demonstran yang berkumpul di gedung Binnengasthuis di Universitas Amsterdam, tempat para demonstran berkemah. Aparat menahan 32 orang dan menutup semua lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki.

Setelah gedung dievakuasi seluruhnya, polisi tidak mengizinkan ratusan pengunjuk rasa yang mencoba datang ke gedung Binnengasthuis untuk mendukung aksi protes dan para mahasiswa ditahan.

Akademisi Jerman kritik kekerasan terhadap mahasiswa yang dukung Palestina

Setelah perkemahan solidaritas Palestina yang didirikan di Free University of Berlin dievakuasi oleh polisi kemarin, dalam sebuah surat terbuka yang dipublikasikan secara online dan ditandatangani oleh lebih dari 200 akademisi di fakultas mengatakan, "Kami mendukung mahasiswa kami dan membela hak mereka untuk melakukan protes damai, terlepas dari apa pun yang terjadi."

Menekankan bahwa protes ini juga dapat diadakan di lingkungan universitas, surat tersebut menyatakan bahwa kebebasan berkumpul dan berekspresi adalah hak demokrasi mendasar yang harus dilindungi, terutama di universitas.

Surat tersebut menyatakan, mengingat pengumuman agresi ke kota Rafah di selatan Gaza dan memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza, kekhawatiran para mahasiswa juga harus dipahami oleh mereka yang tidak memiliki tuntutan spesifik yang sama dengan para pengunjuk rasa atau tidak.

Spanyol

Di Spanyol, senat Universitas Barcelona, ​​​​tempat mahasiswanya berkemah di kampus sejak awal minggu untuk mendukung Palestina, bersidang di bawah kepemimpinan rektor.

Senat, yang terdiri dari para dekan dan anggota fakultas yang diwakili dari masing-masing fakultas, mengutuk genosida Israel di Gaza dan mengajukan proposal kepada dewan direksi universitas untuk memutuskan hubungan akademis dengan Israel.

Italia

Mahasiswa yang berkumpul untuk mendukung Palestina di Sapienza University, salah satu perguruan tinggi terkenal di Roma, ibu kota Italia, mendirikan 30 tenda di area hijau dekat rektorat.

Banyak bendera Palestina dan spanduk bertuliskan "Hentikan genosida di Palestina" digantung di sekitar tenda.

Belgia

Free University of Brussels di Belgia mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk meninggalkan proyek "kecerdasan buatan" Uni Eropa (UE), di mana dua institusi Israel berpartisipasi.

Dalam pernyataannya disebutkan bahwa keputusan tersebut akan diberitahukan kepada Komisi UE yang menyediakan pembiayaan proyek tersebut.

Demonstrasi terus berlanjut di universitas di Asia-Pasifik

Demonstrasi mendukung Palestina juga digelar di kampus St. Lucia Universitas Queensland di Australia.

Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan di koridor salah satu gedung kampus.

Beberapa mahasiswa mendirikan tenda di kampus Komaba Universitas Tokyo di Jepang untuk mendukung rakyat Palestina.

Menurut postingan media sosial oleh organisasi non-pemerintah Korea Selatan, unjuk rasa untuk mendukung Palestina diadakan di universitas Seoul dan Yonsei dan beberapa demonstran mendirikan tenda.

Di Dhaka, ibu kota Bangladesh, mahasiswa berkumpul di dekat Kedutaan Besar AS dan menggelar demonstrasi dukungan terhadap Palestina.

Para pengunjuk rasa meneriakkan “Hentikan genosida” dan “Bebaskan Palestina” serta menyerukan perhatian terhadap serangan Israel di Palestina.

Siswa dan staf dari 172 Sekolah Muhammadiyah di Indonesia juga menggelar pawai mendukung Palestina pada 7 Mei, mereka meneriakkan slogan-slogan "Bebaskan Palestina".

Afrika Selatan

Dalam aksi protes yang digelar di kampus Universitas Wits, yang merupakan salah satu dari lima universitas terbaik di Afrika di pusat kota Johannesburg, para mahasiswa membuka spanduk bertuliskan “Saat Anda masuk kelas hari ini, ingatlah bahwa saat ini sudah tidak ada universitas di Gaza," dan mereka meneriakkan slogan-slogan "Kemerdekaan untuk Palestina".

Mahasiswa memprotes kerja sama otoritas universitas dengan perusahaan-perusahaan Israel dan mengajukan surat permintaan kepada pemerintah.

Dalam surat tersebut, mahasiswa menuntut pemutusan secara penuh hubungan universitas dengan Israel dan lembaga serta perusahaan yang berafiliasi dengan Israel.

Mereka juga menuntut sikap publik untuk memberikan dukukan kepada Palestina, kebebasan berpendapat, dan diakhirinya tekanan dan intimidasi terhadap kegiatan pro-Palestina di kampus.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.