Politik, Dunia

Presiden Ukraina tegaskan tak ada kompromi wilayah dalam rencana damai AS 20 poin

Presiden Ukraina Zelenskyy mengatakan draf rencana perdamaian tersebut sebelumnya berisi 28 poin dan kini dipangkas menjadi 20 poin

Alperen Aktas  | 09.12.2025 - Update : 10.12.2025
Presiden Ukraina tegaskan tak ada kompromi wilayah dalam rencana damai AS 20 poin Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy

ISTANBUL

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan belum ada kompromi terkait isu wilayah dalam rencana perdamaian 20 poin yang didukung Amerika Serikat.

Zelenskyy menyatakan Ukraina “tidak berhak” melepaskan wilayahnya dan menolak gagasan menukar teritori dengan jaminan keamanan.

Dalam pernyataan kepada wartawan melalui panggilan video, Senin, Zelenskyy mengatakan draf rencana perdamaian tersebut sebelumnya berisi 28 poin dan kini dipangkas menjadi 20 poin.

Dia menyebut poin-poin yang “bukan berasal dari Ukraina” telah dihapus, seraya menegaskan belum ada kesepakatan pada isu teritorial, seperti dikutip Interfax-Ukraine.

Zelenskyy menekankan usulan pertukaran wilayah dengan jaminan keamanan “tidak ada di atas meja”.

Ia merujuk Konstitusi Ukraina, hukum internasional, serta kewajiban moral untuk mempertahankan wilayah negara.

Zelenskyy juga menyatakan Kyiv menolak upaya menyingkirkan AS dari proses perdamaian. Ia menegaskan Ukraina menghargai dukungan militer Washington dan tekanan berkelanjutan terhadap Rusia. 

Presiden Ukraina menambahkan, meski Eropa kuat, Ukraina masih membutuhkan akses untuk membeli persenjataan tertentu dari AS yang disebut belum dimiliki negara-negara Eropa.

Ia turut menyebut Presiden AS Donald Trump memiliki pandangan tersendiri untuk mengakhiri perang yang berbeda dari posisi Ukraina. Zelenskyy mengatakan perbedaan pandangan masih tampak terkait masa depan Donbas dan wilayah lain yang diduduki.

Zelenskyy dilaporkan tiba di London untuk pembicaraan tingkat tinggi dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz.

Pejabat Eropa, menurut laporan tersebut, menyatakan putaran baru sanksi Uni Eropa dan AS mulai berdampak pada perekonomian Rusia, memberi Ukraina tambahan daya tawar dalam pembahasan yang berjalan.

Dalam pertemuan itu, Eropa disebut menegaskan posisi bahwa gencatan senjata harus “adil dan berkelanjutan”, sementara Zelenskyy menekankan perlunya langkah terkoordinasi bersama Eropa dan AS seiring pembicaraan memasuki fase sensitif.

Di dalam negeri, Zelenskyy juga menyatakan sedang mempertimbangkan Menteri Pertahanan Denys Shmyhal atau Wakil Perdana Menteri Pertama Mykhailo Fedorov untuk posisi kepala kantor kepresidenan, setelah pengunduran diri Andriy Yermak. Laporan tersebut menyebut rumah Yermak digeledah sebagai bagian dari penyelidikan dugaan korupsi.

Zelenskyy menambahkan ia akan melanjutkan perjalanan dari London ke Italia pada malam hari. Media Italia melaporkan ia dijadwalkan mengunjungi Roma setelah panggilan telepon dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın