Politik, Dunia

Kremlin: Kesepakatan Damai Ukraina Kini Lebih Dekat daripada Sebelumnya

Elena Teslova  | 31.12.2025 - Update : 31.12.2025
Kremlin: Kesepakatan Damai Ukraina Kini Lebih Dekat daripada Sebelumnya

MOSKOW

Pemerintah Rusia menyatakan sependapat dengan penilaian Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa peluang perdamaian di Ukraina kini semakin dekat dan telah memasuki tahap akhir.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow sejalan dengan pernyataan Trump terkait kemajuan signifikan dalam upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

“Tentu saja,” ujar Peskov saat ditanya wartawan dalam jumpa pers di Moskow, Senin, mengenai apakah Rusia sepakat dengan penilaian Trump bahwa kesepakatan damai semakin dekat.

Meski demikian, Peskov tidak merinci versi rencana perdamaian mana yang sedang dibahas atau disepakati. Ia menyebut Kremlin belum merasa perlu memaparkan detail lebih lanjut kepada publik.

“Untuk saat ini, kami tidak menganggap perlu memberikan rincian,” katanya.

Sebelumnya, Trump menyatakan telah terjadi kemajuan besar menuju akhir perang Ukraina setelah pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Trump juga mengungkapkan bahwa sebelum pertemuan tersebut, ia sempat berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan keduanya sepakat untuk kembali berkomunikasi dalam waktu dekat.

Peskov mengatakan Rusia baru dapat menilai secara menyeluruh hasil pembicaraan Trump dan Zelenskyy setelah menerima informasi resmi dari pihak Amerika Serikat.

Ia menambahkan bahwa dalam percakapan antara Putin dan Trump, isu gencatan senjata saat Natal tidak dibahas. Menurutnya, persoalan wilayah tetap menjadi tantangan paling sulit dalam perundingan, dan keputusan Ukraina terkait wilayah Donbas disebut sebagai kunci untuk menghentikan pertempuran.

Peskov menolak menjawab pertanyaan mengenai apakah Rusia masih menuntut penarikan pasukan Ukraina dari wilayah Kherson dan Zaporizhzhia. Ia juga menyampaikan bahwa belum ada rencana pertemuan langsung antara Putin dan Zelenskyy, meski komunikasi antara Putin dan Trump diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat.

Menanggapi pernyataan Zelenskyy yang meminta Rusia menyiapkan “rencana B”, Peskov mengaku tidak memahami maksud pernyataan tersebut. Ia menegaskan bahwa Rusia memandang penyelesaian konflik militer harus sejalan dengan pencapaian tujuan-tujuannya.

Peskov juga mengingatkan pernyataan Trump bahwa Ukraina terus kehilangan wilayah dan situasi di lapangan dapat berubah dari hari ke hari.

Selain itu, Kremlin menilai tidak tepat untuk mengomentari secara terbuka gagasan pembentukan zona ekonomi bebas di Donbas maupun pengelolaan bersama Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, yang disebut-sebut masuk dalam rencana perdamaian versi Amerika Serikat.

Terkait sikap Eropa, Peskov mengklaim terdapat ketidakpuasan yang meningkat di kalangan warga Uni Eropa terhadap kebijakan para pemimpin mereka mengenai Ukraina.

“Semakin banyak pemimpin Uni Eropa yang ingin melanjutkan perang dengan mengambil dana dari pembayar pajak, dan ketidakpuasan terhadap hal ini terus bertambah,” ujarnya.

Ia memperkirakan para pemimpin Eropa akan menghadapi tekanan besar dalam pemilu mendatang, meski warga saat ini dinilai tidak memiliki banyak pilihan selain menerima kebijakan pemerintah mereka.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın