Perusahaan pelaporan kredit terbesar AS diretas
Data milik 2,4 juta nasabah Equifax dibobol karena jaringan sistem komputer perusahaannya diretas

New York
Övünç Kutlu
NEW YORK
Perusahaan pelaporan kredit terbesar di Amerika Serikat (AS) Equifax mengumumkan bahwa informasi milik 2,4 juta pelanggannya kembali dibobol oleh serangan siber.
Perusahaan pengawas kredit tersebut juga menyatakan bahwa pada tahun lalu juga terjadi pembobolan yang menyebabkan angka jaminan sosial dan data lainnya milik 143 juta warga AS terekspos.
Seperti dalam pernyataan dari perusahaan tersebut, pada periode Mei-Juli tahun lalu informasi dari sekitar 145,5 juta orang di AS diakses oleh peretas.
Pernyataan itu mengatakan, kini data milik 2,4 juta nasabah Equifax telah dibobol karena jaringan sistem komputer perusahaannya diretas.
Dari pernyataan perusahaan itu, pembobol berhasil mengakses nama-nama dari 2,4 juta nasabahnya dan sebagian laporan kredit. Namun para hacker belum dapat mengakses alamat rumah para nasabah.
Perusahaan menyatakan akan menghubungi para nasabah yang datanya terakses dalam serangan tersebut. Perusahaan juga menyampaikan akan memberikan layanan perlindungan terkait kasus pencurian identitas tersebut.
Para pengamat mengatakan bahwa akibat peretasan tersebut, data pribadi satu dari dua orang di AS berada dalam risiko.