Konsumsi rumah tangga kuartal IV diproyeksi naik
Kontribusi konsumsi rumah tangga pada Product Domestic Bruto (PDB) antara 56-57 persen
Jakarta Raya
MANGGARAI BARAT
Bank Indonesia (BI) memprediksi konsumsi rumah tangga pada kuartal IV/2019 tumbuh tipis menjadi 5,02 persen karena Natal dan tahun baru, setelah pada kuartal III mencapai 5,01 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Endy Dwi Tjahjono mengatakan total tahun ini bisa mencapai 5,05 persen.
“Konsumsi rumah tangga tetap menjadi penopang ekonomi kita, cukup kuat sekitar 5 persen,” ujar dia, Senin.
Namun, kata dia ada beberapa catatan yang perlu diwaspadai yaitu kecenderungan kelas menengah atas yang mengalami pergeseran dari belanja menjadi investasi.
Sementara di kalangan bawah, nilai tukar petani tidak membaik sehingga bisa berpengaruh pada konsumsi.
Namun, kenaikan Upah Minimum Regional (UMP) yang naik akan membantu konsumsi.
“Jadi meskipun agak terbantu dengan pengeluaran natal dan tahun baru. Mudah-mudahan kalau lima persen masih bagus,” ujar dia.
Proyeksi Ryan Kiryanto, Kepala Ekonom BNI tak jauh berbeda. Menurutnya konsumsi rumah tangga kuartal ini berkisar 5,0-5,1 persen.
Pada kuartal III rumah tangga Indonesia cenderung menahan konsumsi karena memprioritaskan pengeluaran pada dana.
Diperkirakan pada kuartal IV, konsumsi kembali naik.
“Hampir pasti konsumsi naik, sektor yang mendapat dampak positif tentu saja Perdagangan Hotel Restoran (PHR),” ujar dia.
Selain itu banyak institusi pemerintah yang mengejar target menghabiskan anggaran sehingga akan memicu belanja.
Menurut Ryan, empat hingga lima tahun terakhir pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Indonesia cenderung stabil. Kontribusi pada Product Domestic Bruto (PDB) juga stabil antara 56-57 persen.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.