Ekonomi

BI: Pemerintah baru Amerika Serikat bisa stabilkan pasar keuangan global

BI juga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,8 – 5,8 persen tahun ini

Muhammad Nazarudin Latief  | 21.01.2021 - Update : 22.01.2021
BI: Pemerintah baru Amerika Serikat bisa stabilkan pasar keuangan global Presiden AS terpilih Joe Biden. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Bank Indonesia memperkirakan pemerintahan baru Amerika Serikat akan mampu menurunkan tensi ketidakpastian pasar keuangan global tahun ini.

“Ketidakpastian pasar keuangan global diprakirakan menurun seiring dengan arah kebijakan fiskal Pemerintah AS yang baru, di tengah kondisi likuiditas global yang besar dan suku bunga yang tetap rendah,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers, Kamis.

Perkembangan ini menurut dia bisa kembali mendorong aliran modal ke negara berkembang dan menopang penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia.

Secara umum, BI memperkirakan perbaikan ekonomi berlanjut pada tahun ini, setelah sebelumnya indikator dini menunjukkan perbaikan pada Desember 2020.

Perbaikan perekonomian global ini menurut Perry ditopang oleh beberapa negara mulai dari Amerika Serikat, China, Eropa, Jepang, India dan ASEAN yang sudah menunjukkan indikasi positif.

Pada negara-negara tersebut indeks Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur dan jasa sudah memasuki fase ekspansi.

Keyakinan konsumen dan bisnis juga terus membaik.

"Perbaikan ekonomi global mendorong kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia," ujar dia.

Indonesia diperkirakan tumbuh 4,8-58 persen

BI juga memperkirakan perekonomian Indonesia bisa mengalami pertumbuhan 4,8 – 5,8 persen.

BI tetap pada perkiraan yang optimistis meski hingga kini penyebaran penyakit Covid-19 belum terkendali.

Pemerintah bahkan memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat yang akan berimbas pada aktivitas ekonomi.

Menurut BI, ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa positif tahun ini.

“Aktivitas ekspor dan impor yang meningkat, PMI manufaktur yang membaik, serta ekspektasi penjualan dan konsumen yang masih tetap baik,” ujar Perry.

Selain itu, menurut dia program vaksinasi nasional dan disiplin penerapan protokol Covid-19 diharapkan dapat mendukung proses pemulihan ekonomi domestik.

Indikator lain adalah aliran modal asing ke pasar keuangan domestik kembali berlanjut.

Menurut dia investasi portofolio masuk sebesar USD2,1 miliar pada kuartal terakhir 2020, setelah pada kuartal sebelumnya tercatat net outflow USD1,7 miliar.

Memasuki awal 2021, menurut Perry aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik terus berlanjut dan mencapai USD5,1 miliar, termasuk penerbitan obligasi global pemerintah.

"Penguatan nilai tukar rupiah juga berpotensi berlanjut seiring levelnya yang secara fundamental masih undervalued."





Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.