Bank Indonesia: Masih ada ruang penurunan suku bunga acuan
Bank Indonesia menilai inflasi Maret masih cukup rendah, yakni sebesar 0,1 persen secara bulanan (mtm) dan 2,96 persen secara tahunan (yoy)
Jakarta Raya
JAKARTA
Bank Indonesia mengatakan masih ada ruang untuk menurunkan suku bunga, terlebih lagi inflasi Maret tercatat rendah 0,1 persen (mtm) dan 2,96 persen (yoy).
Namun Bank Indonesia menyatakan sangat hati-hati dalam memutuskan kebijakan suku bunga, meskipun tersedia ruang untuk kembali menurunkannya.
“Kita sangat hati-hati karena perkembangan stabilitas rupiah dan kondisi pasar keuangan global masih ada ketidakpastian yang tinggi, sehingga prioritas sekarang adalah menjaga stabilitas nilai tukar dan stabilitas ekternal,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu.
Dalam rapat virtual bersama Komisi XI DPR RI tersebut, Perry mengatakan telah melakukan quantitative easing dan mengendurkan kebijakan moneter dengan jumlah hampir Rp300 triliun, namun likuiditas perbankan tersebut belum sampaik ke sektor riil, walaupun sudah lebih dari cukup.
“Inilah kenapa stimulus fiskal Kementerian Keuangan mendorong sektor riil untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui jaring pengaman sosial, mendorong konsumsi pemerintah, dan ada alokasi anggaran untuk pemulihan ekonomi,” jelas Perry.
Dia berharap stimulus fiskal dari pemerintah bisa membuat aliran likuiditas dari BI kepada perbankan juga bisa mengalir ke sektor riil, sehingga koordinasi BI dan pemerintah semakin erat.