Dunia

Türkiye terbitkan buku tentang serangan israel terhadap jurnalis di Gaza

Direktorat Komunikasi Turkiye mengatakan buku itu tersedia dalam tiga bahasa—Turkiye, Inggris, dan Arab—dan menyajikan catatan historis serta kesaksian mengenai penargetan jurnalis

Mumin Altas, Busra Nur Cakmak  | 11.12.2025 - Update : 11.12.2025
Türkiye terbitkan buku tentang serangan israel terhadap jurnalis di Gaza

ANKARA 

Direktorat Komunikasi Türkiye menerbitkan sebuah buku berjudul Murdering the Truth – Israel’s Campaign Against Journalism, yang memuat dokumentasi mendalam mengenai serangan Israel terhadap jurnalis di Gaza serta upaya sistematis membungkam informasi sejak Oktober 2023.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu, Direktorat Komunikasi Turkiye menyebut buku tersebut tersedia dalam tiga bahasa—Turkiye, Inggris, dan Arab—dan menyajikan catatan historis serta kesaksian mengenai penargetan jurnalis, penghancuran infrastruktur komunikasi, dan langkah-langkah untuk meredam suara yang mengungkap fakta di lapangan.

Buku itu, yang dibuka dengan kata pengantar Presiden Recep Tayyip Erdogan, juga mengungkap pemboman rumah-rumah jurnalis, penargetan keluarga mereka, serta kisah hidup 283 jurnalis—37 di antaranya perempuan—yang tewas ketika bertugas mengenakan rompi antipeluru dan membawa kamera.

‘Israel targetkan jurnalis yang ungkap kebenaran’

Dalam kata pengantarnya, Erdogan menekankan bahwa sejarah manusia selalu dipenuhi konflik, dan pemahaman generasi kini terhadap peristiwa besar di masa lalu dimungkinkan karena adanya pencatatan.

Dia menilai pendokumentasian peristiwa bersejarah sama pentingnya dengan membentuk sejarah itu sendiri.

Erdogan menyoroti peran krusial pekerja media dalam merekam fakta dan menyampaikannya kepada publik, serta menegaskan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan keselamatan jurnalis, khususnya di wilayah konflik. Ketika negara gagal menjalankan tanggung jawab tersebut, katanya, kebenaran tidak dapat lagi diungkap maupun diketahui.

Menyinggung respons internasional terhadap serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023, Erdogan mengatakan kondisi itu menunjukkan upaya Israel tidak hanya menargetkan warga sipil—khususnya perempuan dan anak-anak—melalui pendudukan dan hukuman kolektif, tetapi juga mencoba menghapus jejak peristiwa dan membangun narasi seolah-olah tindakan mereka wajar.

“Untuk mencapai itu, Israel menargetkan jurnalis yang berusaha mengungkap kebenaran di balik narasi yang mereka bangun,” ujar dia.

Dia menambahkan bahwa Israel bahkan menyerang rumah dan keluarga jurnalis, mengabaikan hukum perang dan norma kemanusiaan, sehingga jurnalis di Gaza kehilangan bukan hanya kebebasan pers tetapi juga hak dasar untuk hidup.

“Saya menyampaikan penghormatan kepada para jurnalis yang dibunuh secara brutal oleh Israel. Kami akan terus bekerja agar kebenaran yang mereka perjuangkan hingga mengorbankan nyawa dapat diketahui lebih luas,” tukas Erdogan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın