
Baghdad
Mohammad Walid
BAGHDAD, Irak
Qasem Soleimani, komandan pasukan elit Iran Quds, tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Baghdad, lansir televisi nasional Irak pada Jumat.
Serangan udara yang menargetkan kendaraan di dekat Bandara Baghdad itu juga menewaskan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil presiden kelompok Hashd al-Shaabi Irak, atau Unit Mobilisasi Populer (PMU).
Serangan itu terjadi di tengah ketegangan Teheran dengan Washington, setelah ribuan warga Irak menyerbu kompleks Kedutaan Besar AS pada Selasa untuk memprotes serangan udara terhadap Kataib Hezbollah di Irak dan Suriah pada Minggu yang menewaskan sedikitnya 25 milisi.
Kataib Hezbollah adalah bagian dari PMU yang merupakan kelompok payung Syiah yang dituduh melakukan pembunuhan di luar hukum di Irak sebelum berpartisipasi dalam operasi anti-Daesh di negara itu pada 2017.
Soleimani adalah komandan Pasukan Quds, yang telah ditetapkan Amerika Serikat sebagai kelompok teroris sejak 2007.
Kelompok ini diperkirakan memiliki 20.000 anggota.
Mengenal Qasem Soleimani
Soleimani lahir pada 1955 di Provinsi Kerman, Iran. Dia dibesarkan dalam keluarga petani miskin dan bekerja sebagai pekerja konstruksi.
Dia melanjutkan pendidikannya hingga sekolah menengah, kemudian bekerja di Kota Kerman sampai revolusi Islam Iran pecah pada 1979.
Setelah keberhasilan revolusi Iran melawan Shah, Soleimani bergabung dengan Korps Garda Revolusi Islam pada awal 1980 yang didirikan atas perintah pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khomeini pada November 1979.
Dia kemudian bergabung dengan pasukan Iran dalam perang melawan Irak pada 1980-1988, di mana dia menjadi seorang perwira untuk sebuah perusahaan layanan militer Iran.
Soleimani memimpin pasukan elit Iran yang dikenal sebagai Korps Thar Allah 41 di Kota Kerman dalam perang yang berlangsung selama delapan tahun itu.
Setelah perang, dia dipromosikan menjadi salah satu dari sepuluh komandan militer terbaik dari kontingen Iran yang tersebar di perbatasan negara itu dengan Irak.
Soleimani diangkat sebagai komandan Pasukan Quds pada 1998 dan kemudian dipromosikan sebagai jenderal.
Dia ditugaskan untuk melindungi revolusi Iran dari segala upaya kudeta dan melakukan operasi militer dan rahasia di luar perbatasan Iran.
Soleimani dan terorisme
Komandan Pasukan Quds itu ditetapkan sebagai teroris dan dituding sebagai pendukung terorisme oleh Amerika Serikat.
Dia termasuk di antara warga negara Iran yang dijatuhkan sanksi berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB 1747.
Pada 18 Mei 2011, AS memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Soleimani atas tuduhan memberi dukungan dan senjata kepada rezim Suriah.
Uni Eropa, dalam pernyataan yang dirilis pada 24 Juni 2011, juga menjatuhkan sanksi pada Soleimani dan dua komandan Garda Revolusi Iran lainnya karena mendukung rezim Assad dalam aksi penindasan terhadap pemberontakan Suriah.
* Ahmed Asmar berkontribusi pada berita ini dari Ankara
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.