Politik, Dunia

Setahun Assad Tumbang, Suriah Pulihkan Hubungan Diplomatik, kecuali dengan Israel dan Iran

Pemerintahan transisi di Damaskus digambarkan aktif kembali ke panggung diplomasi setelah lebih dari satu dekade isolasi

Ethem Emre Ozcan dan Kanyshai Butun  | 10.12.2025 - Update : 10.12.2025
Setahun Assad Tumbang, Suriah Pulihkan Hubungan Diplomatik, kecuali dengan Israel dan Iran

BEIRUT/ISTANBUL

Setahun setelah pemerintahan Bashar al-Assad tumbang pada 8 Desember 2024, Suriah mulai memulihkan hubungan diplomatik dengan banyak negara di Timur Tengah, Eropa, dan kawasan lain, sementara Israel dan Iran disebut masih berada di luar arus normalisasi tersebut.

Pemerintahan transisi di Damaskus digambarkan aktif kembali ke panggung diplomasi setelah lebih dari satu dekade isolasi, termasuk lewat pembukaan kembali sejumlah kedutaan, peningkatan kontak tingkat tinggi, dan keikutsertaan Suriah dalam forum-forum regional maupun internasional.

Sejumlah kedutaan kembali dibuka di Damaskus

Seiring aktivitas diplomatik kembali berjalan, lebih dari selusin kedutaan dibuka kembali setelah sempat tutup selama konflik internal di Suriah.

Kedutaan Besar Turkiye yang ditutup pada 2012 dibuka kembali pada 14 Desember 2024. Sejumlah negara lain—antara lain Jerman, Spanyol, Italia, Qatar, Azerbaijan, dan Maroko—juga memulihkan operasional kedutaan mereka setelah sekitar 13 tahun.

Sebagian kedutaan yang tetap beroperasi pada era Assad, termasuk Rusia, disebut masih berjalan. Sementara itu, China disebut berencana membuka kembali kedutaannya pada awal 2026.

Di sisi lain, kedutaan Iran di Damaskus dilaporkan masih tutup setelah dirusak pada Desember 2024.

Diplomasi baru di bawah Presiden Ahmad al-Sharaa

Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa disebut memimpin “kembalinya” Suriah ke diplomasi internasional. Mengutip kantor berita resmi Suriah, SANA, ia disebut telah melakukan 21 kunjungan ke luar negeri ke 13 negara sejak mulai menjabat pada 29 Januari.

Negara-negara yang disebut dikunjungi antara lain Arab Saudi, Turkiye, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, Prancis, Bahrain, Kuwait, Amerika Serikat, Rusia, Azerbaijan, dan Brasil.

Kunjungan ke Washington pada November disebut menjadi momen simbolik karena Sharaa diklaim sebagai pemimpin Suriah pertama yang diterima di Gedung Putih.

Di PBB, Sharaa juga disebut menjadi presiden Suriah pertama yang berpidato di Sidang Umum dalam hampir enam dekade.

Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani dalam laporan ini menyebut arah kebijakan tersebut sebagai “diplomasi Suriah yang baru”, yang ditekankan berbasis dialog dan kerja sama, serta ditujukan untuk memperkuat suara rakyat Suriah setelah bertahun-tahun isolasi internasional.

Menata ulang relasi lama dan membuka mitra baru

Meski Rusia dan China dikenal sebagai sekutu Suriah pada era Assad, pemerintahan Sharaa disebut mengejar hubungan yang “seimbang” dan berbasis kepentingan dengan Moskow dan Beijing.

Sharaa disebut bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Moskow pada 15 Oktober, sementara Shaibani dilaporkan berkunjung ke Beijing pada 17 November untuk menegaskan arah penyesuaian hubungan dengan China.

Suriah juga disebut memperluas jejaring diplomatik, termasuk menandatangani deklarasi pembentukan hubungan diplomatik dengan Ukraina di sela Sidang Umum PBB pada September.

Suriah juga mengumumkan pengakuan terhadap Kosovo pada 29 Oktober, serta pembentukan hubungan diplomatik dengan Korea Selatan pada 10 April.

Israel dan Iran disebut masih di luar pemulihan hubungan

Laporan ini menyoroti bahwa pemulihan hubungan Suriah dengan banyak negara tidak mencakup Israel dan Iran.

Hubungan dengan Israel disebut memburuk, dengan klaim dari pejabat Suriah bahwa Israel melakukan lebih dari 1.000 serangan udara dan 400 aksi masuk wilayah Suriah sejak jatuhnya Assad.

Israel memperluas area yang dikuasai di luar Dataran Tinggi Golan sekitar 800 kilometer persegi dalam setahun terakhir. Upaya pembicaraan keamanan yang dipimpin AS antara Damaskus dan Tel Aviv dilaporkan belum menghasilkan kesepakatan.

Dalam konferensi internasional di Doha, Sharaa mengatakan ia telah mengirim “pesan positif” kepada Israel terkait perdamaian dan stabilitas regional.

Dia juga menyebut ada negosiasi dengan keterlibatan AS, serta menyatakan berbagai negara mendukung tuntutan Suriah agar Israel menarik diri ke garis sebelum 8 Desember 2024 dan mengembalikan penerapan Perjanjian Pelepasan Pasukan 1974.

Masih menurut laporan, Presiden AS Donald Trump pekan lalu menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengaku meminta Netanyahu agar tidak “mengganggu” proses Suriah menuju negara yang makmur. Trump juga menekankan pentingnya dialog yang kuat antara Israel dan Suriah, serta menyatakan puas dengan perkembangan Suriah.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın