Politik, Dunia

Presiden Suriah ingin perkuat hubungan dengan Mesir dan Irak

Presiden Suriah al-Sharaa mengklaim Suriah telah menciptakan bentuk keseimbangan hubungan yang sebelumnya sulit dicapai

Liath Al-Jnaidi, Mohammad Sio  | 09.12.2025 - Update : 09.12.2025
Presiden Suriah ingin perkuat hubungan dengan Mesir dan Irak

ISTANBUL

Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa menyatakan pemerintahannya ingin memperkuat hubungan bilateral dengan Mesir dan Irak. Ia menilai hubungan Suriah dengan kedua negara saat ini “cukup baik”, namun perlu ditingkatkan ke tahap yang “lebih maju dan signifikan”.

Pernyataan itu disampaikan Sharaa saat bertemu delegasi warga Damaskus pada Minggu, bertepatan dengan peringatan Hari Pembebasan yang menandai satu tahun tumbangnya pemerintahan Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Sharaa memaparkan arah kebijakan luar negeri baru Suriah yang, menurutnya, berlandaskan upaya membangun keseimbangan luas di tingkat kawasan dan internasional.

Al-Sharaa mengklaim Suriah telah menciptakan bentuk keseimbangan hubungan yang sebelumnya sulit dicapai. Ia menyebut dunia kini menaruh perhatian pada Damaskus.

Dia juga menggambarkan hubungan Suriah dengan Amerika Serikat, Rusia, dan China sebagai “baik”, serta menyebut relasi dengan Prancis, Inggris, Jerman, dan Spanyol berjalan konstruktif.

Di tingkat regional, Sharaa mengatakan hubungan Suriah dengan Turkiye, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab berada pada tingkat “ideal”.

Sementara itu, hubungan dengan Mesir dan Irak dinilainya “cukup baik”, sambil menyatakan harapan agar kerja sama dengan kedua negara tersebut meningkat ke level yang lebih tinggi.

Menurut Sharaa, keseimbangan hubungan itu membuat Suriah menjadi aktor yang berpengaruh di kawasan dan internasional, serta dipandang sebagai model stabilitas dan perdamaian berkelanjutan.

Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan momentum perubahan politik sebagai “titik balik bersejarah”, dan memperingatkan agar peluang tersebut tidak disia-siakan.

Terkait peringatan satu tahun tumbangnya Assad, laporan tersebut menyebut masjid-masjid di berbagai wilayah Suriah mengumandangkan seruan kemenangan setelah adanya imbauan Kementerian Wakaf.

Sejumlah kota dan provinsi, termasuk Damaskus dan sekitarnya, Daraa, Hama, Aleppo, Idlib, dan Latakia, dilaporkan menggelar parade militer yang diikuti masyarakat.

Dalam beberapa hari terakhir, warga Suriah juga memperingati momen berakhirnya pemerintahan Assad melalui rangkaian kegiatan terkait operasi “Deterrence of Aggression”, yang disebut dimulai pada 27 November 2024 di Aleppo sebelum pasukan oposisi mencapai Damaskus 11 hari kemudian.

Banyak warga memandang peristiwa 8 Desember 2024 sebagai penutup era panjang represi dan pelanggaran terhadap warga sipil selama bertahun-tahun konflik.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın