Dunia

Peringati 70 tahun Perang Korea, Seoul desak Pyongyang patuhi perjanjian damai

Selama peringatan, Seoul dan Washington juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kokoh

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 25.06.2020 - Update : 25.06.2020
Peringati 70 tahun Perang Korea, Seoul desak Pyongyang patuhi perjanjian damai Ilustrasi: Bendera Korea Utara ( kiri) dan Bendera Korea Selatan. ( Foto file - Anadolu Agency )

Ankara

Riyaz ul Khaliq

ANKARA 

Dalam peringatan 70 tahun Perang Korea pada Kamis, Seoul dan Washington mendesak Pyongyang untuk mematuhi perjanjian 2018 untuk perdamaian di semenanjung Korea.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka akan terus mendukung diplomasi untuk denuklirisasi penuh Korea Utara, lansir Kantor Berita Yonhap.

"Kedua pemimpin meminta Korea Utara untuk memenuhi komitmennya selaras dengan perjanjian seperti pernyataan bersama yang ditandatangani di Singapura setelah KTT Korea Utara-AS dan pakta militer antar-Korea 19 September," tulis Yonhap.

Seoul dan Washington juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kokoh.

Perang Korea pecah pada 25 Juni 1950 dan sejak itu AS menempatkan pasukan militernya di Korea Selatan.

Kedua Korea secara teknis tetap berperang satu sama lain karena konflik berakhir dalam gencatan senjata pada 1953 tanpa perjanjian damai.

Peringatan 70 tahun Perang Korea diwarnai peningkatan ketegangan bilateral antara kedua negara, yang dipicu oleh kegagalan Seoul menghentikan selebaran propaganda dikirim ke perbatasan.

Sebagai tanggapan, Korea Utara menyatakan kemarahannya dan memutuskan semua komunikasi dengan Selatan.

Pyongyang juga menghancurkan kantor penghubung antar-Korea di perbatasan bersama mereka.

Serangan terhadap kantor antar-Korea - simbol hubungan baik antara utara dan selatan - mendorong pengunduran diri Menteri Unifikasi Korea Selatan, yang bertanggung jawab atas gangguan komunikasi antara kedua negara.

Kim Yeon-chul mulai menjabat pada April lalu dan ditugaskan untuk memulai kembali perundingan yang terhenti pada 2018.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.