Dunia

Pasukan Israel Kembali Masuk Desa-Desa Suriah di Quneitra

Kantor berita pemerintah Suriah melaporkan pasukan Israel dikerahkan di dalam Desa Suwayseh, di mana mereka menghentikan dan menggeledah warga sipil serta menghambat pergerakan masyarakat setempat

Mohammad Sio  | 25.12.2025 - Update : 26.12.2025
Pasukan Israel Kembali Masuk Desa-Desa Suriah di Quneitra

ISTANBUL

Pasukan Israel kembali melakukan penggerebekan ke sejumlah desa di Provinsi Quneitra, Suriah barat daya, pada Kamis (25/12), dengan memasuki wilayah permukiman dan mengganggu aktivitas warga sipil.

Menurut kantor berita pemerintah Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA), sebuah patroli militer Israel yang terdiri dari dua kendaraan Hummer bergerak dari Tal Ahmar di wilayah selatan Quneitra. Patroli tersebut melintasi jalan menuju Kudna dan Ain Zivan sebelum akhirnya mencapai desa Suwayseh.

SANA melaporkan bahwa pasukan Israel dikerahkan di dalam Desa Suwayseh, di mana mereka menghentikan dan menggeledah warga sipil serta menghambat pergerakan masyarakat setempat.

Sehari sebelumnya, sebuah unit militer Israel juga dilaporkan menembakkan granat asap ke arah perempuan dan anak-anak Suriah yang sedang mengumpulkan jamur liar di area antara Desa al-Adnaniyah dan Ruwayhinah di Quneitra bagian utara.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari militer Israel maupun otoritas Suriah terkait penggerebekan terbaru tersebut.

Media setempat menyebutkan bahwa meskipun pemerintah Suriah tidak menimbulkan ancaman langsung, pasukan Israel berulang kali memasuki wilayah Suriah dan melancarkan serangan udara yang menewaskan warga sipil serta menghancurkan fasilitas militer, kendaraan, persenjataan, dan amunisi Suriah.

Data pemerintah Suriah menunjukkan bahwa sejak Desember 2024, Israel telah melancarkan lebih dari 1.000 serangan udara ke wilayah Suriah serta melakukan lebih dari 400 penggerebekan lintas perbatasan di provinsi-provinsi selatan.

Setelah runtuhnya pemerintahan Bashar al-Assad pada akhir 2024, Israel memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan Suriah dengan mengambil alih zona penyangga demiliterisasi, yang dinilai melanggar perjanjian pemisahan pasukan antara Israel dan Suriah tahun 1974.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın