Dunia, Ekonomi

Optimisme akhir shutdown AS dongkrak harga minyak dunia

Senat AS dijadwalkan mengadakan pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek tersebut pada Minggu malam waktu setempat

10.11.2025 - Update : 11.11.2025
Optimisme akhir shutdown AS dongkrak harga minyak dunia

ISTANBUL

Harga minyak dunia naik pada Senin di tengah meningkatnya harapan bahwa penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) akan segera berakhir, sehingga kekhawatiran terhadap permintaan minyak pun mulai mereda.

Menurut data pasar, patokan internasional Brent crude diperdagangkan pada harga 64,04 dolar AS per barel pada pukul 09.20 waktu setempat (06.20 GMT), naik sekitar 0,8 persen dari penutupan sebelumnya di 63,55 dolar.

Sementara itu, patokan AS West Texas Intermediate (WTI) juga menguat sekitar 0,8 persen menjadi 60,18 dolar dari sesi sebelumnya di 59,69 dolar.

Presiden Donald Trump menyatakan pada Minggu bahwa para negosiator di Kongres hampir mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan yang telah berlangsung selama 40 hari. “Tampaknya kita sudah sangat dekat dengan akhir dari penutupan ini,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Putih.

Laporan media AS menyebutkan, anggota parlemen dari dua partai telah mencapai kesepakatan untuk mendanai kembali operasional pemerintah hingga akhir Januari, dengan imbalan janji dari Partai Republik di Senat untuk menggelar pemungutan suara memperpanjang subsidi kesehatan penting yang akan berakhir pada 1 Januari mendatang.

Senat AS dijadwalkan mengadakan pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek tersebut pada Minggu malam waktu setempat.

Jika disetujui, rancangan itu akan diteruskan ke DPR dan kemudian ke Gedung Putih untuk ditandatangani Presiden Trump, membuka jalan bagi berakhirnya penutupan pemerintahan.

Penutupan pemerintahan AS sebelumnya telah mengganggu aktivitas perjalanan di sejumlah kota besar, terutama penerbangan, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap turunnya permintaan bahan bakar. Jika penutupan segera berakhir, pemulihan sektor penerbangan pada musim liburan musim dingin diperkirakan akan mendorong peningkatan permintaan minyak.

Meski demikian, kekhawatiran terhadap potensi kelebihan pasokan minyak tahun depan masih membatasi kenaikan harga.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, memutuskan untuk menunda peningkatan produksi setelah kenaikan parsial sebelumnya — langkah yang dianggap investor sebagai sinyal kekhawatiran berlanjutnya surplus pasokan.

Para pelaku pasar kini menantikan laporan bulanan sektor energi dari OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) yang dijadwalkan dirilis pekan ini untuk mencari petunjuk arah harga selanjutnya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.