Lebanon sebut Israel tak pernah beri tahu tentang perluasan pendudukannya di perbatasan
Pasukan Israel membunuh sedikitnya 22 orang yang mencoba kembali ke rumah mereka di Lebanon selatan

BEIRUT
Lebanon membantah laporan bahwa Israel telah memberitahunya tentang keputusan untuk mempertahankan pasukannya di lima titik perbatasan selama 15 hari tambahan setelah batas waktu yang ditetapkan dalam gencatan senjata yang ditengahi AS.
"Informasi yang disebarkan oleh beberapa media yang mengklaim bahwa musuh Israel memberi tahu Lebanon bahwa mereka akan tetap berada di lima titik perbatasan selama 15 hari adalah salah," kata pernyataan dari kantor media kepresidenan Lebanon.
Presiden Joseph Aoun memberitahu komite pemantau gencatan senjata tentang penolakannya terhadap masalah ini, tambah pernyataan itu.
"Presiden Aoun melanjutkan komunikasi internal dan eksternalnya dengan pihak-pihak terkait dengan perjanjian gencatan senjata untuk memastikan penarikan penuh pasukan Israel dari desa-desa selatan yang tersisa," tambah mereka.
Sebelumnya pada hari itu, tentara Lebanon mengumumkan dukungannya terhadap penduduk kota-kota perbatasan di Lebanon selatan dalam konfrontasi mereka dengan tentara Israel.
Setidaknya 22 orang tewas dan 124 orang terluka oleh pasukan Israel pada hari Minggu ketika warga sipil yang mengungsi berusaha kembali ke rumah mereka di Lebanon selatan, menurut pihak berwenang setempat.
Ketegangan meningkat ketika tentara Israel tetap berada di wilayah Lebanon setelah batas waktu 60 hari untuk penarikannya dari Lebanon selatan berlalu pada hari Minggu.
Gencatan senjata yang rapuh telah berlaku antara Israel dan Lebanon sejak 27 November, mengakhiri periode saling tembak antara Israel dan kelompok Hizbullah yang dimulai pada 8 Oktober 2023 dan meningkat menjadi konflik skala penuh pada 23 September 2024.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel diharuskan menarik pasukannya di selatan Garis Biru – perbatasan de facto – secara bertahap, sementara tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Data dari Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan bahwa sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, setidaknya 4.068 orang telah tewas, termasuk wanita, anak-anak, dan pekerja kesehatan, sementara 16.670 orang terluka.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.