Iran Sebut Pengakuan Somaliland Bagian dari Kebijakan Ekspansionis Israel
Kemlu Iran menyebut pengakuan Israel itu sebagai tindakan “berniat jahat” dan menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan nasional, persatuan, serta integritas teritorial Somalia
TEHERAN
Pemerintah Iran mengecam keras keputusan Israel yang mengakui Somaliland, wilayah yang memisahkan diri dari Somalia, sebagai negara merdeka, dan menyebut langkah tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Somalia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei pada Sabtu (27/12) menyebut pengakuan Israel itu sebagai tindakan “berniat jahat” dan menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan nasional, persatuan, serta integritas teritorial Somalia.
Menurut Baghaei, langkah Israel tersebut sejalan dengan kebijakan yang lebih luas untuk menciptakan ketidakstabilan di kawasan dan memperburuk situasi keamanan di Laut Merah serta wilayah Tanduk Afrika.
Iran juga menyatakan dukungannya terhadap kecaman keras yang disampaikan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Uni Afrika. Baghaei mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah tegas guna “menetralisasi langkah ekspansionis dan pencipta ancaman” yang dilakukan Israel.
Pada Jumat lalu, Israel menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui Somaliland sebagai negara berdaulat. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kedua pihak telah menandatangani deklarasi bersama untuk menjalin hubungan diplomatik penuh, yang disebutnya sejalan dengan semangat Abraham Accords.
Pemerintah Somalia menolak keras keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan terhadap kedaulatan negara serta tindakan ilegal. Mogadishu kembali menegaskan bahwa Somaliland merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Somalia.
Langkah Israel itu menuai kecaman luas dari berbagai negara, termasuk Türkiye, Arab Saudi, Mesir, dan Qatar.
Somalia sendiri tercatat pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Januari 2016 menyusul penyerangan massa terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran. Namun, setelah Iran dan Arab Saudi memulihkan hubungan diplomatik pada Maret 2024 melalui mediasi China, Somalia menyatakan kesiapannya untuk memperbaiki hubungan dengan Iran.
Pada Agustus 2024, menteri luar negeri Somalia dan Iran bertemu di sela-sela KTT OKI di Jeddah dan sepakat untuk menghidupkan kembali serta memperdalam hubungan diplomatik kedua negara.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
