Dunia

China Gelar Latihan Militer Besar di Sekitar Taiwan, Taipei Siaga

Islamuddin Sajid, Riyaz ul Khaliq  | 31.12.2025 - Update : 31.12.2025
China Gelar Latihan Militer Besar di Sekitar Taiwan, Taipei Siaga

ISLAMABAD/ISTANBUL

China menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan pada Senin (29/12) sebagai peringatan keras terhadap apa yang disebut Beijing sebagai kekuatan separatis kemerdekaan Taiwan dan campur tangan pihak luar. Langkah ini memicu kecaman dari Taiwan yang menilai latihan tersebut merusak perdamaian kawasan.

Media pemerintah China melaporkan Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengerahkan jet tempur, pesawat pengebom, serta pesawat nirawak, yang didukung pasukan roket jarak jauh, dalam latihan gabungan bertajuk Justice Mission 2025. Latihan digelar di Selat Taiwan serta wilayah utara, barat daya, tenggara, dan timur Pulau Taiwan.

Juru bicara Komando Teater Timur PLA, Shi Yi, mengatakan latihan tersebut berfokus pada simulasi serangan terhadap target darat bergerak dan bertujuan menguji kemampuan PLA melakukan serangan presisi terhadap sasaran penting dalam operasi gabungan.

“Dengan kapal dan pesawat mendekati Pulau Taiwan dari berbagai arah, pasukan lintas matra melakukan serangan terpadu untuk menguji kemampuan operasi bersama,” ujar Shi.

Latihan ini berlangsung tidak lama setelah Amerika Serikat awal bulan ini menyetujui delapan paket penjualan senjata baru kepada Taiwan senilai lebih dari 11 miliar dolar AS, yang disebut sebagai penjualan satu kali terbesar sepanjang sejarah. Beijing sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan pertahanan AS dan pejabat senior terkait penjualan tersebut.

Kementerian Luar Negeri China menyebut latihan ini sebagai “hukuman berat” terhadap upaya kelompok separatis Taiwan yang mencari kemerdekaan melalui penguatan militer, serta terhadap campur tangan asing. Beijing menegaskan latihan tersebut merupakan langkah sah untuk menjaga kedaulatan dan persatuan nasional China.

Kementerian Pertahanan China juga menyatakan bahwa kemerdekaan Taiwan tidak sejalan dengan perdamaian di Selat Taiwan, serta memperingatkan bahwa ketergantungan pada kekuatan asing untuk memisahkan diri akan berakhir dengan kegagalan.

Di sisi lain, Taiwan mengecam keras latihan militer China tersebut. Kantor Kepresidenan Taiwan menyebut manuver PLA sebagai provokasi sepihak yang merusak stabilitas dan perdamaian kawasan.

“China harus segera menghentikan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan provokatif,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pasukan berada dalam status siaga tinggi dan telah menggelar latihan respons cepat untuk memantau serta menghadapi aktivitas militer China di sekitar wilayahnya. Penjaga Pantai Taiwan juga dilaporkan meningkatkan kewaspadaan.

Dewan Urusan Daratan Taiwan (Mainland Affairs Council/MAC) menilai unjuk kekuatan PLA tidak dapat diterima oleh rakyat Taiwan maupun komunitas internasional. Badan tersebut menuding Beijing menjalankan strategi ganda dengan mengedepankan dialog di satu sisi, namun melakukan intimidasi militer di sisi lain.

Latihan militer ini digelar sehari setelah Forum Kota Kembar Taipei–Shanghai yang berlangsung di China, di tengah meningkatnya ketegangan lintas Selat Taiwan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın