INGKASAN AKHIR TAHUN - Turki pada tahun 2025: Pertumbuhan yang kuat, inflasi mereda, dan peningkatan ekspor pertahanan.
Turkiye menutup tahun ekonomi yang kuat, dengan PDB mendekati 1,5 triliun dolar AS dan inflasi yang terus menurun
ISTANBUL
Turki menutup tahun 2025 sebagai salah satu periode paling transformatif dalam satu dekade terakhir, ditandai oleh kombinasi langka antara stabilisasi ekonomi, ekspansi perdagangan global, serta lonjakan kemampuan pertahanan dan teknologi tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Setelah melewati fase volatilitas, Turki memasuki siklus disinflasi yang cepat pada 2025, sehingga memulihkan kepercayaan dan kepastian bagi rumah tangga, investor, dan eksportir.
Pada saat yang sama, rekor ekspor—yang didorong sektor manufaktur, pertahanan, dan teknologi—menegaskan meningkatnya kecanggihan basis produksi Turki.
Tahun ini juga menonjol berkat terobosan besar di bidang dirgantara dan pertahanan, di mana platform buatan dalam negeri serta kontrak bernilai tinggi mengukuhkan posisi Turki sebagai pemasok utama di tingkat global.
Secara keseluruhan, tren tersebut memperlihatkan konsolidasi Turki sebagai pusat teknologi regional, eksportir yang terus tumbuh, serta ekonomi yang tangguh di tengah tantangan global, ditopang kebijakan industri yang tegas, pengelolaan makroekonomi yang disiplin, dan kemitraan internasional yang semakin luas.
Pertumbuhan kuat di tengah tekanan global
Produk domestik bruto (PDB) Turki diproyeksikan mencapai sekitar US$1,48 triliun pada akhir 2025, melanjutkan lonjakan signifikan dari sekitar US$238 miliar pada 2002. Ke depan, ekonomi diperkirakan tumbuh hingga US$1,84 triliun pada 2026, kata Wakil Presiden Cevdet Yilmaz pada Oktober lalu.
Dalam beberapa dekade terakhir, Turki mencatat pertumbuhan rata-rata tahunan sekitar 5%, menjadikannya salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di antara negara-negara Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Pada 2025, pertumbuhan tetap tangguh meski terjadi gangguan perdagangan global. Pada kuartal ketiga, ekonomi Turki tumbuh 3,7% secara tahunan—tertinggi keempat di antara negara OECD, menurut Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Sementara itu, pada kuartal kedua, PDB Turki tumbuh 4,9%.
Meski momentum pertumbuhan kuartalan sedikit melambat, ekspor, produksi industri, dan sektor berbasis teknologi menjadi penopang utama yang membantu meredam tekanan eksternal.
Inflasi menjadi titik balik
Salah satu perkembangan paling menentukan pada 2025 adalah penurunan inflasi yang berkelanjutan setelah bertahun-tahun mengalami tekanan harga tinggi.
Setelah mencapai puncak di atas 75% pada 2024, inflasi tahunan menunjukkan tren menurun sepanjang 2025. Inflasi harga konsumen turun menjadi 39% pada Februari, menandai penurunan bulanan kesembilan berturut-turut. Pada Mei, inflasi melandai menjadi 35,4%.
Tren penurunan berlanjut hingga musim panas, dengan inflasi mencapai 33,5% pada Juli—level terendah dalam 44 bulan. Pada November, inflasi kembali melambat menjadi 31,07%, terendah dalam empat tahun.
Kenaikan harga bulanan juga mereda, turun di bawah 1% untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, menjadi sinyal penting bahwa tekanan inflasi melemah secara luas di seluruh perekonomian.
Bank Sentral Turki memproyeksikan inflasi akhir tahun berada di kisaran 31%–33%, dengan penurunan berlanjut menuju 13%–19% pada 2026. Menteri Keuangan Mehmet Simsek menyebut inflasi berpotensi turun ke kisaran 20% pada awal tahun depan.
Rekor ekspor dipimpin sektor pertahanan dan teknologi tinggi
Ekspor menjadi salah satu sorotan utama pada 2025. Total ekspor mencapai US$390 miliar hingga Oktober, tertinggi sepanjang sejarah Turki, sementara ekspor barang menembus US$270 miliar, melampaui target nasional.
Sektor manufaktur, kendaraan, mesin, dan produk berteknologi tinggi memimpin ekspansi. Pangsa barang teknologi menengah dan tinggi melampaui 40% dari total ekspor manufaktur, menandakan terjadinya transformasi struktural.
Ekspor teknologi kritis—termasuk dirgantara, elektronik, alat kesehatan, dan sistem digital—mencapai US$80,7 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Sektor pertahanan dan dirgantara mencatat lonjakan paling mencolok. Nilai ekspor pertahanan dan dirgantara mencapai US$8,5 miliar sepanjang 2025 hingga saat ini, naik dari US$7,1 miliar pada tahun lalu, menurut Kepala Industri Pertahanan Turki Haluk Gorgun.
Menteri Perdagangan Omer Bolat menyebutkan bahwa hingga pertengahan tahun, sektor pertahanan Turki mencakup sekitar 3.500 perusahaan dengan sekitar 100.000 tenaga kerja.
Turki telah hampir sepenuhnya menyelesaikan transisi dari negara pengimpor alutsista menjadi perancang, produsen, dan eksportir, dengan tingkat lokalisasi domestik melampaui 80%, sehingga ketergantungan terhadap luar negeri menurun tajam.
Sejumlah perusahaan Turki juga masuk dalam daftar 100 produsen pertahanan terbesar dunia, termasuk Aselsan, Turkish Aerospace Industries (TAI), Roketsan, ASFAT, dan MKE.
Kemitraan global memperluas jejak pertahanan Turki
Pertumbuhan sektor pertahanan pada 2025 tidak hanya tercermin dari peningkatan ekspor, tetapi juga dari penguatan kedaulatan teknologi dan kemitraan internasional.
Pada Juli, produsen drone terkemuka Turki, Baykar, merampungkan akuisisi Piaggio Aerospace asal Italia yang telah berusia 140 tahun, termasuk fasilitas produksinya.
Baykar juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan raksasa pertahanan Italia, Leonardo, dengan membentuk perusahaan patungan bernama LBA Systems. Kerja sama ini menggabungkan platform Turki berbasis kecerdasan buatan dengan keahlian dirgantara Eropa untuk mengembangkan wahana udara nirawak (UAV) generasi baru bagi pasar Eropa.
TAI mengamankan kontrak senilai €3,12 miliar (US$3,62 miliar) di Spanyol untuk produksi bersama dan ekspor HURJET, pesawat latih jet dan serang ringan buatan dalam negeri. TAI juga menandatangani kerja sama dengan BAE Systems di Inggris untuk sistem nirawak, serta dengan perusahaan Indonesia untuk mengekspor 48 jet tempur generasi kelima KAAN, mencakup produksi, rekayasa, dan alih teknologi.
Terobosan di sektor pertahanan
Industri pertahanan Turki juga mencatat sejumlah pencapaian penting sepanjang 2025.
Kontrak senilai US$6,5 miliar ditandatangani untuk memperkuat arsitektur pertahanan udara terpadu Steel Dome, sebuah sistem berlapis yang mencakup pertahanan udara jarak pendek, menengah, dan jauh.
Bayraktar KIZILELMA, jet tempur nirawak pertama Turki, mencetak sejarah penerbangan dengan menjadi UAV pertama di dunia yang berhasil menembakkan rudal udara-ke-udara jarak jauh di luar jangkauan visual (beyond visual range), mengenai target jet berkecepatan tinggi dengan akurasi tinggi menggunakan rudal GOKDOGAN buatan dalam negeri.
Sementara itu, Bayraktar TB3 yang dirancang untuk operasi laut dengan landasan pendek, menyelesaikan lebih dari 100 sortie di atas kapal induk UAV TCG Anadolu, menunjukkan kemampuan lepas landas dan mendarat otomatis berbasis kecerdasan buatan.
Bayraktar TB3 juga melakukan operasi gabungan dengan wahana permukaan nirawak kamikaze Albatros-S buatan Aselsan, memperlihatkan kemampuan operasi terpadu lintas platform.
Dalam Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) tahun ini, perusahaan pertahanan Roketsan meluncurkan Tayfun Block-4, rudal hipersonik pertama buatan Turki. Kementerian Pertahanan juga memamerkan GAZAP, bom udara konvensional paling kuat milik Turki dengan bobot 970 kilogram, serta NEB-2 Ghost yang disebut seorang pejabat sebagai “penghancur bunker terbaik di kelasnya”.
Kemajuan Turki ditampilkan secara luas di IDEF 2025, di mana perusahaan-perusahaan dalam negeri memamerkan platform mutakhir, mulai dari sistem otonom hingga kendaraan lapis baja generasi terbaru.
TEKNOFEST, festival teknologi dan penerbangan unggulan Turki, menarik 1,03 juta pengunjung di Istanbul pada September. Acara lima hari yang digelar di Bandara Ataturk ini diselenggarakan oleh Yayasan Tim Teknologi Turki (T3) bersama Kementerian Industri dan Teknologi.
TEKNOFEST juga menggelar edisi maritim bertajuk Blue Homeland pada Agustus. Acara empat hari yang diselenggarakan di Komando Galangan Kapal Istanbul tersebut menyoroti kekuatan angkatan laut Turki serta teknologi mutakhir yang dikembangkan di dalam negeri. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
