Politik, Dunia

Intelijen Estonia: Rusia Belum Berniat Serang Negara Baltik

Aysu Bicer  | 31.12.2025 - Update : 31.12.2025
Intelijen Estonia: Rusia Belum Berniat Serang Negara Baltik

LONDON

Kepala intelijen luar negeri Estonia menyatakan hingga saat ini tidak ada indikasi Rusia berencana menyerang negara-negara Baltik maupun NATO secara lebih luas, meski situasi keamanan kawasan tetap dinilai berisiko tinggi.

Dalam wawancara dengan penyiar publik Estonia, ERR, Direktur Jenderal Dinas Intelijen Luar Negeri Estonia Kaupo Rosin mengatakan Rusia saat ini masih menahan diri dan berupaya menghindari konflik terbuka dengan NATO.

“Apa yang masih kami lihat hari ini adalah Rusia tidak memiliki niat untuk menyerang negara Baltik mana pun atau NATO secara umum,” kata Rosin. Ia menambahkan bahwa tugas Estonia dan sekutunya adalah memastikan kondisi tersebut tetap terjaga.

Menurut Rosin, sejauh ini Rusia masih menghormati NATO dan berusaha menghindari eskalasi. Hal itu terlihat dari perubahan perilaku Moskow setelah adanya respons dari Barat dan NATO terhadap berbagai insiden keamanan di kawasan.

Rosin menyinggung sejumlah insiden dalam setahun terakhir, termasuk kerusakan kabel bawah laut, pelanggaran wilayah udara NATO oleh pesawat dan drone, serta aktivitas militer di sekitar Laut Baltik. Namun, ia menilai respons Rusia menunjukkan keinginan untuk mencegah insiden serupa terulang.

“Setelah berbagai insiden tersebut dan reaksi dari Barat atau NATO, Rusia justru mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi,” ujarnya.

Ia menjelaskan jalur terbang drone Rusia di wilayah konflik Ukraina telah disesuaikan untuk mengurangi risiko, sementara pesawat Rusia di atas Laut Baltik kini lebih berhati-hati dalam memantau rute penerbangan agar tidak memicu insiden.

Rosin juga mengatakan belum ada insiden baru terkait kabel bawah laut sejak NATO meluncurkan misi Baltic Sentry di kawasan tersebut.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa risiko tetap ada mengingat tingginya aktivitas militer dan masih berlangsungnya perang di Ukraina. “Secara teori, insiden seperti itu masih mungkin terjadi, tetapi saat ini kami tidak melihat adanya upaya Rusia untuk sengaja meningkatkan eskalasi,” katanya.

Terkait armada bayangan Rusia yang mengangkut minyak, Rosin menilai kepentingan utama Moskow adalah menjaga kebebasan pelayaran di Laut Baltik demi melindungi pendapatan vital dari ekspor minyak. Ia menambahkan bahwa langkah negara-negara Barat, termasuk operasi Prancis yang sempat menaiki sebuah tanker, menunjukkan armada tersebut tidak sepenuhnya kebal dari tindakan internasional.

Ke depan, Rosin memperingatkan bahwa kesepakatan damai di Ukraina yang tidak secara jelas berujung pada kekalahan Rusia justru dapat meningkatkan risiko keamanan bagi kawasan Baltik.

“Hal itu berpotensi meningkatkan risiko bagi kami, terutama jika Rusia menjadi lebih percaya diri dan merasa diperkuat. Ini menjadi perhatian serius,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa meski terjadi gencatan senjata atau konflik membeku, Rusia tetap harus mempertahankan kehadiran militer besar di sekitar Ukraina, yang akan terus menyerap sumber dayanya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın