Ekonomi

World Bank: Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut

Pertumbuhan PDB riil Indonesia diproyeksikan sebesar 5,3 persen pada 2018

İqbal Musyaffa  | 28.03.2018 - Update : 28.03.2018
World Bank: Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

World Bank menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut berdasarkan kebijakan fiskal yang kokoh serta bisa berperan lebih besar mengurangi ketimpangan.

Berdasarkan laporan Indonesia Economic Quarterly Bank Dunia edisi Maret 2018 di Jakarta, Selasa, Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat pada 2017 dengan prospek terus positif,

Kepala Perwakilan World Bank di Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, pertumbuhan PDB riil Indonesia naik menjadi 5,2 persen tahun ke tahun pada kuartal keempat 2017 dari 5,1 persen pada kuartal sebelumnya.

“Untuk 2017, pertumbuhan PDB negara naik menjadi 5,1 persen dari 5,0 persen pada tahun 2016, tingkat pertumbuhan tertinggi dalam empat tahun terakhir,” ungkap dia.

Chaves mengatakan, pertumbuhan yang lebih cepat pada 2017 disebabkan oleh investasi dan ekspor neto yang lebih kuat, yang terangkat oleh perdagangan global yang lebih baik, dan berlanjutnya pemulihan harga komoditas.

Investasi publik menurut dia juga mendukung pertumbuhan, dengan total belanja pemerintah tumbuh paling cepat dalam tiga tahun terakhir.

“Kebijakan ekonomi makro yang baik telah berkontribusi pada pertumbuhan investasi yang mencapai tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir,” kata Chaves.

Akan tetapi, untuk mempercepat investasi secara berarti di luar sektor pertambangan, menurut dia, Indonesia harus mempertimbangkan menggabungkan kombinasi kebijakan yang berani yang akan membuka perekonomian.

Pertumbuhan PDB riil Indonesia menurut dia diproyeksikan sebesar 5,3 persen pada 2018. Namun, ada beberapa risiko terhadap proyeksi tersebut termasuk perdagangan global yang lebih lambat.

Laporan triwulanan perekonomian kali ini, menurut dia ,memberi fokus pada pentingnya negara untuk mengumpulkan lebih banyak pendapatan dan membelanjakannya dengan lebih baik guna mendukung pertumbuhan inklusif.

“Selama 15 tahun terakhir, kebijakan fiskal telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menjaga stabilitas makro ekonomi,” imbuh dia.

Namun, kebijakan fiscal, menurut dia, bisa memainkan peran lebih besar untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.

“Indonesia bisa mengurangi ketimpangan dengan meningkatkan jumlah dan efisiensi pengeluaran yang bermanfaat bagi 60 persen bagian terbawah keluarga Indonesia,” Chaves mengatakan.

Sebagian besar pengeluaran ini, menurut dia, dapat dialokasikan untuk sektor kesehatan dan pendidikan, juga mengatasi ketimpangan kesempatan dan membangun pondasi untuk pertumbuhan yang kuat di masa depan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın