Pengusaha Pakistan ingin perkuat bisnis dengan Indonesia
Saat ini total nilai perdagangan Indonesia-Pakistan untuk periode Januari-September 2018 sebesar USD2,3 miliar
Jakarta Raya
Pizaro Gozali
JAKARTA
Pengusaha Pakistan ingin memperkuat hubungan bisnis dengan Indonesia dalam menjalankan kerja sama perdagangan.
Untuk itu, Presiden Kamar Dagang Rawalpindi Pakistan (RCCI) Malik Shahid Saleem mengaku berencana mengunjungi Indonesia untuk melihat peluang investasi.
“Kami ingin ingin terlibat lebih aktif dalam pertukaran delegasi pengusaha dan saling kunjung pada setiap pameran dagang di kedua negara,” ujar Malik saat bertemu dengan Dubes Indonesia untuk Pakistan Iwan Amri seperti dirilis Kementerian Luar Negeri RI pada Senin.
Dubes Iwan menyampaikan saat ini total nilai perdagangan Indonesia-Pakistan untuk periode Januari-September 2018 sebesar USD2,3 miliar.
Dia menambahkan surplus Indonesia sebesar USD1,3 miliar dengan surplus pada sektor non minyak dan gas sebesar USD1,2 miliar, serta minyak dan gas sebesar USD83 juta.
“Kami ingin mendorong perdagangan bilateral yang berkesinambungan, seimbang, dan saling menguntungkan secara proporsional sesuai kapasitas supply dan demand masing-masing," kata Dubes Iwan.
Sejalan dengan itu, KBRI Islamabad mendukung keinginan RCCI berkunjung ke Indonesia untuk secara langsung melihat potensi kerja sama.
Menurut Dubes Iwan, beberapa sektor kerja sama yang dipandang memiliki peluang baik adalah joint ventures perusahaan Indonesia dengan Pakistan, antara lain, di bidang konstruksi, perumahan rakyat, agriculture-based industry, pengembangan kawasan khusus industri, dan perhotelan.
Dubes Iwan juga kemukakan bahwa Indonesia secara sepihak sudah memberikan tambahan fasilitas zero tariff untuk 20 produk Pakistan di mana produk tekstil, dan ethanol, merupakan salah satu yang mendapat tarif 0 persen.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.