Ekonomi

Pemerintah andalkan geothermal pasok EBT

Indonesia target kembangkan energi panas bumi sebesar 7.200 megawatts (MW) pada 2025

Muhammad Nazarudin Latief  | 22.07.2018 - Update : 23.07.2018
Pemerintah andalkan geothermal pasok EBT Ilustrasi. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Indonesia menargetkan bisa mengembangkan energi listrik geothermal atau panas bumi pada 2025 sebesar 7.200 megawatts (MW).

Dengan kapasitas ini, geothermal akan menjadi penyumbang energi baru terbarukan (EBT) paling besar dalam target bauran energi 23 persen pada 2025.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengatakan, saat ini sumber EBT yang baru dimanfaatkan baru sebesar 1.900 MW.

Menurut Rida, Indonesia mempunyai potensi panas bumi mencapai 28.508 MW electrical (MWe) dengan cadangan sebesar 17.435 MWe. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi EBT paling besar.

Menurut Rida, dengan pengembangan yang konsten, Indonesia akan mempunyai bauran EBT paling tinggi dibanding negara lain. Energi geothermal, menurut Rida, menjadi andalan dalam memenuhi target Kebijakan Energi Nasional (KEN) tersebut.

"Geothermal menempati urutan pertama. Sumber daya modalnya sudah ada, Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni, regulasi makin lengkap, penerimaan masyarakat semakin bagus, koordinasi juga makin kuat,” ujar dia dalam keterangan pers, Minggu.

Belum lama ini, Indonesia mendapat tambahan kapasitas dari Commercial Operation Date (COD/pengoperasian) PLTP Lumut Balai sebesar 55 MW di Provinsi Sumatera Selatan, dan PLTP Sorik Marapi sebesar 40 MW di Provinsi Sumatra Utara.

Ia menambahkan, hingga saat ini panas bumi telah menjadi penyumbang terbesar dalam bauran energi EBT. Terlebih, saat ini masyarakat makin terbuka atas kegiatan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi primer mereka.

“Masyarakat menjadi pemicu dan pemacu dalam mencapai target, melengkapi regulasi yang mendukung hal tersebut," jelasnya.

Sebagai gambaran, kapasitas terpasang panas bumi terus mengalami peningkatan sejak 2014. Dari hanya sebesar 1.403,5 MW (2014) terus menunjukkan tren positif menjadi 1.438 MW (2015), 1.643,5 MW (2016) hingga 1.808,5 MW (2017).

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın