Ekonomi Indonesia triwulan IV 2019 tumbuh di bawah 5%
Perekonomian Indonesia tahun 2019, yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku, mencapai Rp15 833,9 triliun dan PDB Perkapita mencapai Rp59,1 Juta atau USD4.174,9

Jakarta Raya
JAKARTA
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2019 tumbuh melambat dengan pertumbuhan sebesar 4,97 persen.
Perekonomian Indonesia tahun 2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15 833,9 triliun dan PDB Per kapita mencapai Rp59,1 Juta atau USD4.174,9.
Kepala BPS Suhariyanto menambahkan pertumbuhan tersebut melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2019 yang sebesar 5,02 persen dan juga menjadi yang terendah sepanjang 2019.
Sementara bila dibandingkan dengan triwulan IV 2018 yang tumbuh 5,18 persen, maka pertumbuhan pada triwulan IV 2019 juga jauh lebih rendah, kata dia.
Menurut dia, faktor yang memengaruhi perlambatan tersebut karena perekonomian global pada triwulan IV 2019 yang masih lemah dan belum stabil akibat melemahnya perdagangan global dan investasi.
“Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia masih tumbuh positif, namun melambat dibandingkan periode yang sama tahun 2018,” jelas Suhariyanto di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi China pada triwulan IV 2019 sebesar 6 persen melambat dari pertumbuhan pada triwulan IV 2018 yang sebesar 6,5 persen. Begitu pun dengan pertumbuhan Amerika Serikat melambat dari 2,5 persen pada triwulan IV 2018 menjadi 2,3 persen pada triwulan IV 2019.
Pertumbuhan ekonomi Singapura juga melambat dari 1,3 persen pada triwulan IV 2018 menjadi 0,8 persen pada triwulan IV 2019.
Suhariyanto menjabarkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan lapangan usaha masih didominasi oleh sektor industri dengan porsi dalam struktur PDB sebesar 19,63 persen, sedikit melambat dari triwulan IV 2018 yang sebesar 19,82 persen.
“Sektor industri pada triwulan IV 2019 tumbuh 3,66 persen melambat dari pertumbuhan 4,25 persen pada triwulan IV 2018,” tambah dia.
Sementara sektor perdagangan berada di posisi dua terbesar dalam struktur PDB dengan porsi 12,95 persen. Pada triwulan IV 2019 sektor ini tumbuh 4,24 persen yang melambat dari pertumbuhan 4,41 persen pada periode yang sama tahun 2018.
“Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 10,78 persen, Jasa Perusahaan 10,49 persen, dan Informasi Komunikasi 9,71 persen,” urai Suhariyanto.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,97 persen dengan porsi dalam struktur PDB mencapai 57,32 persen. Pertumbuhan ini melambat dari triwulan IV 2018 yang sebesar 5,08 persen.
Kemudian pertumbuhan penanaman modal tetap bruto (PMTB) sebesar 4,06 persen melambat dari pertumbuhan triwulan IV 2018 yang sebesar 6,01 persen. Sementara struktur PMTB dalam PDB sebesar 33,8 persen.
Dia menambahkan berdasarkan pengeluaran terjadi kontraksi pada ekspor sebesar -0,39 persen sementara pada triwulan IV 2018 mampu tumbuh 4,59 persen dan impor juga kontraksi -8,05 persen dari sebelumnya 7,11 persen pada triwulan IV 2018.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.