Cadangan batu bara Indonesia 26,2 miliar ton
Jumlah sebanyak ini bisa bertahan dieksploitasi hingga 56 tahun mendatang

Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Cadangan batu bara (coal reserves) Indonesia saat ini mencapai 26,2 miliar ton, ujar Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan dengan produksi tahun lalu sekitar 461 juta ton, maka cadangan itu cukup untuk dikeruk hingga 56 tahun mendatang.
“Itu catatannya jika tidak ditemukan cadangan baru,” ujar dia dalam pernyataan, Jumat.
Selain cadangan batu bara, Indonesia juga masih menyimpan sumber daya batu bara (coal resource) yang diperkirakan sebanyak 124,6 miliar ton. Sumber daya batu bara ini, menurut Agung, terus dieksplorasi untuk meningkatkan cadangan batu bara yang ada.
Kalimantan tercatat sebagai wilayah yang menyimpan cadangan batu bara terbesar, yaitu 14,9 miliar ton. Berikutnya adalah Sumatera sebanyak 11,2 miliar ton, dan Sulawesi sebesar 0,12 juta ton.
Di wilayah Kalimantan, cadangan terbesar berada di wilayah Kalimantan Timur sebesar 7,5 miliar ton, Kalimantan Selatan sebesar 4,2 miliar ton dan Kalimantan Tengah dengan jumlah 2,1 miliar ton.
Sementara, Sumatera Selatan menjadi daerah yang memiliki cadangan terbesar di wilayah Sumatera dengan cadangan 8,9 miliar ton, disusul Jambi sebesar 1,1 miliar ton.
Produksi batu bara nasional yang mencapai 461 juta ton tahun lalu, sebanyak 97 juta ton digunakan untuk kepentingan dalam negeri atau Domestic Market Obligation/DMO.
Sebagian besar DMO itu digunakan untuk pembangkit kelistrikan yaitu sebesar 83 persen. Selebihnya untuk industri semen, pupuk, tekstil pulp, metalurgi, briket dan lainnya sebesar 17 persen.
Tren pemanfaatan dalam negeri meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2013 hanya 72 juta ton, pada 2014 sebanyak 76 juta ton, pada 2015 sebanyak 86 juta ton dan pada 2016 digunakan sebanyak 91 juta ton.
Batu bara Indonesia juga diekspor ke Tiongkok sebanyak 51 juta ton, India sebanyak 46 juta ton, dan Jepang sebanyak 22 juta ton. Selain itu ada 25 negara tujuan ekspor batu bara.
Kontribusi sektor tambang terhadap nilai ekspor juga naik, dari 12,7 persen pada Januari-Februari 2017 menjadi 16 persen pada Januari-Februari tahun ini.
“Ekspor batu bara malah diupayakan menurun bertahap, seiring dengan meningkatkan pemanfaatan dalam negeri utamanya sebagai energi primer untuk pembangkit listrik,” ujar Agung.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.