NEW YORK
Warga New York menuju tempat pemungutan suara pada Selasa dalam pemilihan wali kota yang diprediksi berlangsung ketat.
Tempat pemungutan suara dibuka mulai pukul 06.00 waktu setempat (11.00 GMT) dan akan ditutup pukul 21.00 (02.00 GMT Rabu).
Pemungutan suara awal telah berlangsung sejak 25 Oktober hingga 2 November, dengan lebih dari 735.000 surat suara telah diberikan—menandai rekor baru, menurut Dewan Pemilihan Kota New York.
Di antara kandidat utama adalah Zohran Mamdani, 34 tahun, politisi dari Partai Demokrat yang lahir di Kampala, Uganda, dari orang tua asal India dan dibesarkan di New York sejak usia tujuh tahun. Jika terpilih, Mamdani akan menjadi wali kota Muslim pertama di New York City dan juga yang pertama berasal dari Asia Selatan.
Mamdani, yang dikenal sebagai sosialis demokrat, mengusung kampanye berfokus pada keterjangkauan dan layanan sosial.
Dia menjanjikan transportasi bus gratis, perawatan anak universal, toko kelontong milik kota, perumahan dengan sewa stabil, serta kenaikan upah minimum menjadi 30 dolar AS per jam pada 2030, dari 16,50 dolar saat ini.
Untuk membiayai program-program tersebut, Mamdani mengusulkan kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 11,5 persen—setara dengan tarif di negara bagian tetangga, New Jersey—serta pajak penghasilan tambahan sebesar 2 persen bagi warga yang berpenghasilan lebih dari 1 juta dolar AS per tahun.
Dia juga menimbulkan kontroversi setelah berjanji akan memerintahkan Kepolisian New York (NYPD) untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika memasuki kota tersebut, dengan merujuk pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
Mamdani bersaing dengan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo dan kandidat Partai Republik Curtis Sliwa, seorang aktivis sayap kanan sekaligus pembawa acara radio.
Cuomo mencalonkan diri sebagai kandidat independen setelah kalah dari Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pada Juni lalu.
Sejak itu, dia berupaya menampilkan dirinya sebagai sosok berpengalaman yang mampu memimpin kota, setelah puluhan tahun berkiprah di pemerintahan, termasuk memimpin negara bagian New York selama pandemi Covid-19.
Kompilasi jajak pendapat dari Real Clear Politics menunjukkan Mamdani unggul dengan rata-rata 14,3 persen.
Dia memperoleh dukungan 46,1 persen, diikuti Cuomo 31,8 persen, dan Sliwa di posisi ketiga dengan 16,3 persen.
Masih belum jelas apakah para pendukung Sliwa akan beralih mendukung Cuomo, mantan Demokrat yang dikenal luas di New York.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
