Anak main kompor picu kebakaran apartemen New York
Komisioner FDNY menyebut insiden tersebut sebagai "kebakaran paling mematikan dalam beberapa dasawarsa"
Washington DC
Safvan Allahverdi
WASHINGTON
Kebakaran di sebuah apartemen di New York pada Jumat telah menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk lima anak-anak.
Menurut pejabat Departemen Pemadam Kebakaran New York (FDNY), kebakaran tersebut dipicu oleh anak laki-laki berusia tiga tahun yang memainkan kompor.
Komisioner FDNY Daniel Nirgo menyebut insiden tersebut sebagai "kebakaran paling mematikan dalam beberapa dasawarsa". Menurut Nigro, api dengan cepat melahap habis tangga apartemen, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh penjuru bangunan.
Nigro mengatakan, para korban tewas karena terbakar dan menghirup asap tanpa sempat bereaksi atau menemukan jalan keluar.
Menurut keterangan pihak berwenang, lima anak - termasuk tiga anak perempuan berusia 1, 2, dan 7 tahun - juga menjadi korban tewas. Korban tertua adalah perempuan berusia 63 tahun.
Sementara itu, 14 penghuni lainnya dilaporkan terluka. Empat di antaranya mengalami luka berat dan berada dalam kondisi kritis. Enam petugas pemadam kebakaran dan petugas darurat juga mengalami luka-luka.
Kebakaran tersebut dipicu oleh seorang anak laki-laki yang bermain dengan pemantik api dan kemudian menyalakan kompor. Saat konferensi pers, Nigro mengatakan bahwa sebelum sempat dicegah oleh sang ibu, api sudah terlanjur melahap apartemen mereka.
Ibu tersebut keluar dari apartemennya bersama dengan anaknya yang berusia 2 dan 3 tahun, dan membiarkan pintu apartemen mereka terbuka.
Nigro menjelaskan bahwa hal itulah yang menyebabkan api menyebar ke tangga dengan sangat cepat hingga ke bagian bangunan lainnya.
"Tutup pintu. Tutup pintu. Tutup pintu. Jika ada kebakaran di apartemen Anda, Anda harus menutup pintu saat keluar, karena jika tidak, maka hasilnya adalah seperti apa yang terjadi di sini tadi malam," tambah Nigro, dan menyebut kejadian nahas tersebut sebagai "pelajaran".
Walikota Bill de Blasio menyebut kebakaran terparah di New York dalam seperempat abad tersebut sebagai "sebuah tragedi yang sulit dideskripsikan", sambil memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan masih akan terus bertambah.
"Di tengah masa liburan, saat- saat keluarga berkumpul, malam ini di Bronx, ada keluarga-keluarga yang berduka," kata dia. "Berdasarkan informasi yang kami miliki sekarang, insiden kebakaran ini telah merenggut korban jiwa terbanyak dalam beberapa dasawarsa."
Api menyala di lantai pertama dan dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru gedung apartemen bertingkat lima, yang berada di dekat Kebun Binatang Bronx dan sebuah kampus.
FDNY mengatakan, lebih dari 160 petugas yang berada di lokasi kejadian berjuang memadamkan api dalam kondisi cuaca dingin, yakni -9 derajat Celcius (16 derajat Fahrenheit) demi menyelamatkan para korban.
Menurut FDNY, korban luka telah dievakuasi ke pusat layanan kesehatan terdekat dan berada dalam kondisi kritis.
Palang Merah pun tiba di lokasi kejadian dan membagikan selimut kepada penghuni apartemen yang selamat.
Insiden ini adalah kebakaran paling mematikan sejak 1990, ketika 87 orang tewas dalam kebakaran di klub Happy Land.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
