ISTANBUL
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa menyambut baik laporan Enlargement Package Komisi Eropa yang menyoroti kemajuan negaranya menuju keanggotaan Uni Eropa (UE).

Dia mengatakan laporan itu menegaskan bahwa Ukraina “melangkah dengan percaya diri menuju keanggotaan penuh UE” dan siap membuka Klaster Negosiasi 1, 2, dan 6.

“Ini adalah penilaian terbaik sejauh ini — bukti bahwa, bahkan saat kami mempertahankan diri dari agresi besar-besaran Rusia, Ukraina terus melakukan reformasi dan transformasi sesuai standar Eropa,” ujar Zelenskyy melalui Telegram.

Dia memuji “upaya jutaan warga Ukraina” yang bekerja untuk integrasi Eropa dan menyampaikan terima kasih kepada “para prajurit pemberani yang berjuang demi Ukraina dan demi kemungkinan bagi Eropa yang aman, bersatu, dan bebas.”

Zelenskyy menyerukan Brussel untuk mengambil tindakan tegas dalam mengatasi “segala hambatan buatan yang menghalangi terciptanya Eropa yang kuat dan bersatu.”

Dia menekankan bahwa persatuan dan kekuatan adalah dua unsur kunci bagi keberhasilan proyek Eropa.

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha juga menyambut baik laporan Uni Eropa tersebut.

Dia menyoroti bahwa Bab 31, yang mencakup kebijakan luar negeri, keamanan, dan pertahanan, mendapat penilaian tinggi — menunjukkan keberhasilan Kyiv dalam menyinkronkan sanksi terhadap Rusia dengan Uni Eropa serta mencapai 99 persen keselarasan dengan pernyataan kebijakan luar negeri UE.

Sybiha mengatakan Ukraina telah menyelesaikan proses penyaringan dan kini siap membuka klaster negosiasi, menyebut langkah itu sebagai “tahap logis berikutnya menuju keanggotaan penuh.”

“Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa merupakan jaminan keamanan bagi negara kami dan investasi jangka panjang terbaik bagi keamanan seluruh benua Eropa,” katanya dalam pernyataan tertulis.

“Eropa yang lebih kuat dan lebih aman tidak mungkin terwujud tanpa Ukraina sebagai bagian integralnya,” tambah Sybiha.

Ukraina mengajukan permohonan keanggotaan Uni Eropa pada Februari 2022, memperoleh status kandidat empat bulan kemudian, dan memulai pembicaraan aksesi pada Desember 2023. Konferensi antarpemerintah pertama digelar pada Juni 2024.