Warga Maroko gelar unjuk rasa bela Palestina
Warga Maroko menyerukan kepada Masyarakat internasional untuk menuntut keadilan atas semua kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina

Morocco
Khalid Mejdoub, Afra Aksoy
TANGIER
Masyarakat Maroko pada Minggu berkumpul di kota Tanja, bagian utara Maroko untuk mendukung rakyat Palestina yang melakukan aksi damai " Great March of Return" di perbatasan Gaza.
Dalam aksi demonstrasi yang bertema “Yerusalem adalah ibu kota abadi Palestina” itu, masyarakat Maroko mengibarkan bendera Palestina dan membentangkan spanduk dan poster-poster dukungan terhadap rakyat Palestina.
Para demonstran menuntut pertanggungjawaban Israel atas penembakan terhadap perawat Razzan al-Najjar, perawat relawan tersebut gugur akibat serangan tentara Israel di perbatasan Gaza beberapa hari yang lalu.
Warga Maroko menyerukan kepada Masyarakat internasional untuk menuntut keadilan atas semua kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Direktur Lembaga Bela Perjuangan Palestina dan juga seorang aktivis hukum Maroko, Abdullah Al-Zaidi, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan langkah untuk mengingatkan kembali masalah Palestina yang telah hilang dari hati masyarakat Maroko.
Al-Zaidi mengungkapkan bahwa perjuangan agar Palestina merdeka akan terus ada dalam hati nurani rakyat Maroko.
Jumlah korban tewas akibat serangan tentara Israel terhadap aksi damai di perbatasan Gaza telah mencapai 120 orang, sementara lebih dari 13 ribu lainnya luka-luka, menurut keterangan kementerian.
Pada 14 Mei, Amerika Serikat meresmikan gedung kedutaan besar di Yerusalem setelah Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai "ibu kota Israel" dan mengumumkan akan memindahkan Kedutaan Besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir tahun lalu.
Warga Palestina melancarkan aksi damai bertajuk “Great March of Return” di perbatasan Jalur Gaza- Israel sejak 30 Maret lalu. Namun, tentara Israel menembaki penduduk sipil yang menuntut "untuk kembali ke tanah leluhur mereka dan pencabutan blokade ilegal terhadap Gaza yang telah diterapkan sejak 2006".