Dunia

Swedia pertimbangkan sanksi menteri sayap kanan Israel terkait krisis di Gaza

Pemerintah Swedia telah menambah jumlah bantuan kemanusiaannya ke Gaza dari USD40 juta pada periode sebelumnya menjadi USD80 juta

Atila Altuntas  | 31.07.2025 - Update : 31.07.2025
Swedia pertimbangkan sanksi menteri sayap kanan Israel terkait krisis di Gaza

STOCKHOLM

Swedia sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada menteri Kabinet Israel sayap kanan sebagai tanggapan atas krisis kemanusiaan yang semakin dalam di Gaza, kata Benjamin Dousa, menteri kerja sama pembangunan internasional dan perdagangan luar negeri Swedia, pada Kamis.

Berbicara kepada Anadolu, Dousa mengkritik blokade Israel yang sedang berlangsung terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mengatakan UE harus mengambil tindakan yang lebih kuat dalam menanggapi krisis tersebut.

Pemerintah Swedia sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Israel. Misalnya, langkah-langkah seperti menjatuhkan sanksi kepada menteri-menteri Kabinet Israel yang berhaluan kanan ekstrem dan meninjau kembali perjanjian kemitraan yang ada dengan Israel dapat diambil, kata dia.

Dousa menggambarkan kondisi kemanusiaan di Gaza sebagai "yang terburuk" sejak konflik dimulai dan menuduh Israel berkontribusi terhadap kelaparan yang meluas melalui operasi militer dan pengepungan yang berkelanjutan.

Dia mengatakan bahwa hanya segelintir negara anggota yang saat ini mendukung tindakan lebih keras terhadap Israel.

"Kita bisa berbuat lebih banyak, tetapi hanya sedikit dari kita di Uni Eropa. Ada sekitar lima atau enam negara di Uni Eropa yang mendukung tekanan yang ingin diberikan pemerintah Swedia terhadap Israel. Namun, kita bisa meyakinkan lebih banyak negara untuk mendukung Swedia dalam meningkatkan kesadaran," ujar dia.

Dalam beberapa bulan terakhir, Swedia telah menggandakan bantuan kemanusiaannya ke Gaza.

Pemerintah Swedia telah meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Gaza dari USD40 juta pada periode sebelumnya menjadi USD80 juta. Saat ini, tidak ada negara Uni Eropa lain yang mengalokasikan bantuan lebih besar ke Gaza daripada Swedia, imbuh dia.

Beralih ke masalah ekonomi, Dousa juga membahas hubungan perdagangan antara Swedia dan Turkiye, menyoroti hubungan ekonomi jangka panjang antara kedua negara.

"Ada perjanjian kemitraan dagang antara Uni Eropa dan Turkiye yang telah terjalin selama sepuluh tahun. Banyak perusahaan Turkiye berdagang dengan negara-negara Uni Eropa, terutama Swedia. Banyak perusahaan Swedia juga mengekspor ke Turkiye. Beberapa perusahaan terbesar Swedia telah beroperasi di negara ini selama bertahun-tahun," ungkap dia.

Tentara Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan.

Pada Senin kemarin, kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem dan Physicians for Human Rights menuduh Israel melakukan genosida di Gaza, dengan mengutip penghancuran sistematis masyarakat Palestina dan pembongkaran yang disengaja terhadap sistem perawatan kesehatan di wilayah tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın