ISTANBUL 

Bulan Sabit Merah Turkiye pada Senin memberikan bantuan makanan dan obat-obatan kepada Global Sumud Flotilla yang sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

LSM Turkiye itu mengirimkan bantuan makanan dan medis kepada kapal-kapal armada berisi 50 orang, yang melanjutkan pelayaran mereka melalui Laut Mediterania di wilayah antara Kreta, Pulau Siprus, dan Mesir.

Turkiye telah evakuasi penumpang dari kapal yang rusak

Sebelumnya pada Senin, Turkiye mengoordinasikan evakuasi penumpang dari kapal armada Johnny M setelah kapal tersebut meminta bantuan karena kemasukan air.

Bernard Pierre Laguna, kapten kapal Prancis, Johnny M, yang mengirimkan panggilan darurat melalui radio, menyatakan harapan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan ke Gaza untuk tiba dengan selamat.

"Air mulai menarik kapal ke bawah. Kami kehilangan kendali, dan semua orang di dalamnya harus dievakuasi. Saya kaptennya, dan ada 12 orang di dalamnya. Kami memindahkan semua orang ke kapal yang aman. Setelah semua ini, saya hanya ingin pulang ke Marseille. Saya sudah melakukan segala yang saya bisa untuk mencapai Gaza, tetapi itu tidak mungkin; kami hampir kehilangan kapal. Saya akan pulang sekarang. Saya harap semuanya berjalan lancar bagi mereka yang berhasil mencapai Gaza, semoga semuanya berjalan lancar dan mereka tetap aman," ujar dia kepada Anadolu.

Yasemin Acar, salah satu aktivis di Global Sumud Flotilla, mengatakan satu-satunya tujuan mereka adalah mencapai Gaza.

"Cuacanya buruk, kami dibom. Kami dihentikan beberapa kali, tetapi semangat kami tetap tinggi. Kami di sini karena kami semua mengerti Gaza membutuhkan ini, dan kami tidak akan menyerah. Kami akan terus maju. Saat ini, ada lebih dari 40 kapal, dan ratusan aktivis dari seluruh dunia berada di dalamnya. Maju terus menuju Gaza," tambah dia.

Acar mengatakan mereka memiliki waktu sekitar tiga hari lagi untuk mencapai Gaza, dan mereka menghadapi ancaman dari Israel di sepanjang jalan.

Dia mengatakan mereka berjuang tanpa lelah untuk Gaza meskipun ada ancaman dari Israel untuk menghentikan dan memenjarakan mereka.

"Mengapa Israel ingin menghentikan armada ini? Kami membawa bantuan kemanusiaan. Kami tidak membawa senjata. Kami bukan bahaya, melainkan Israel. Israel berbahaya bukan hanya bagi Gaza, tetapi juga bagi seluruh dunia. Mereka takut karena melihat begitu banyak orang dan karena kami telah memobilisasi dunia," tambahnya.

Bulan Sabit Merah Turkiye dan otoritas lainnya mengambil tindakan untuk mengoordinasikan evakuasi dari kapal yang mengalami kesulitan, yang membawa penumpang dari negara-negara seperti Luksemburg, Prancis, Finlandia, Meksiko, dan Malaysia.

Di platform media sosial AS Instagram, armada tersebut menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan dengan lancar berkat koordinasi cepat pemerintah Turki dan kontribusi Bulan Sabit Merah Turki di lapangan selama proses evakuasi.

Global Sumud Flotilla

Global Sumud Flotilla, yang terdiri dari puluhan kapal, telah berlayar menuju Gaza selama berhari-hari. Armada ini membawa sejumlah besar bantuan kemanusiaan, terutama pasokan medis, dan merupakan armada terbesar yang berlayar ke Gaza hingga saat ini.

Sumud, yang berarti “keteguhan” atau “tekad yang tak tergoyahkan” dalam bahasa Arab, memperoleh makna baru di kalangan rakyat Palestina setelah perang Arab-Israel tahun 1967 (Perang Enam Hari) untuk menggambarkan penindasan dan perlawanan.

Konsep Sumud mengacu pada pencarian cara untuk melawan pendudukan dan membangun institusi alternatif melalui warga Palestina yang tetap tinggal di tanah mereka, menjaga identitas dan budaya Palestina tetap hidup, dan pembangkangan sipil tanpa kekerasan.

Di Palestina, pohon zaitun dan seorang petani hamil digunakan untuk menggambarkan konsep ini.