Global Sumud Flotilla semakin mendekati zona berisiko tinggi Israel di Gaza
Global Sumud Flotilla berjarak sekitar 220 mil laut dari Gaza, 150 mil dari zona berisiko tinggi, menurut penyelenggara dan para aktivis

ISTANBUL
Global Sumud Flotilla, sebuah inisiatif internasional yang bertujuan untuk memecahkan blokade Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, kini berada sekitar 150 mil laut dari daerah kantong tersebut dan mendekati zona berisiko tinggi, menurut pernyataan organisasi tersebut pada Selasa.
"Hari ini, kami akan mendekati zona 150 mil laut, yang merupakan zona di mana Israel diketahui mulai menculik orang dari kapal," ujar Roos Ykema, seorang aktivis asal Belanda, dalam sebuah pernyataan video.
Pada 26 Juli, pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal bantuan Handala saat mendekati pantai Gaza dan mengawalnya ke Pelabuhan Ashdod. Kapal tersebut telah mencapai sekitar 70 mil laut dari Gaza, melampaui jarak yang ditempuh oleh Madleen, yang mencapai 110 mil sebelum dihentikan.
"Saya mendesak pemerintah saya untuk menuntut jalur aman. Saya menuntut Israel untuk mencabut pengepungan, menghentikan blokade, menghentikan genosida, dan mengizinkan makanan masuk ke Gaza, karena rakyat Palestina sedang kelaparan," kata aktivis tersebut.
"Kami berjarak sekitar 420 kilometer dari Gaza," kata Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza melalui perusahaan media sosial AS, X, pada Selasa dini hari.
Global Sumud Flotilla telah memulai siaran langsung 24/7 dari beberapa kapalnya di YouTube sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan serangan Israel.
"Saat kita mendekati 'zona oranye' berisiko tinggi, kita perlu mengawasi Flotilla! Saksi memberikan perlindungan," kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan, menyerukan para pendukung di seluruh dunia untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah dan lembaga internasional mereka demi perlindungan dan keselamatan pelayaran kapal-kapal mereka.
Armada Sumud Global, yang terdiri dari sekitar 50 kapal dengan lebih dari 500 aktivis di dalamnya, berlayar awal bulan ini untuk mendobrak blokade Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan, khususnya pasokan medis, ke Jalur Gaza.
Tentara Israel membunuh lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat daerah kantong itu tak layak huni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.